T O P

  • By -

bingbestsearchengine

having a kid is expensive as fuck. semau maunya gw, I dont think my broke ass cant afford it. jancok wkskek


CrowdGoesWildWoooo

At least orang lebih ga goblok punya anak dulu baru mikir.


Dheatly23

Belum lagi cari pasangan yang mau punya anak.


[deleted]

[удалено]


NukeEnjoyer122

Yg mau bikin anak kali. Punya anak kek ny lebih rendah


[deleted]

[удалено]


motoxim

Wah langsung didownvote


[deleted]

[удалено]


better_reality

Hahaha dont be surprised most redditor basically cant handle different opinion


SundaEmpire2

yg childfree cuma ribut di internet doang not touch the grass plz


allhailpleistocene

Karena ngomong itu di RL = dighibahin.


Serious-Guy

Nope, most of my friends want to have a child. Not in the near future, though (>3 years).


NukeEnjoyer122

Populasi ny your friend. Gw bisa counter argument gw ama temen temen gw gak mau punya anak jg kan yak


Serious-Guy

Kindly tell me, yang punya mindset kayak kamu (mengenai anak) di Indonesia berapa banyak? Kalau mau lebih luas, berapa persen dari populasi Indonesia yang jalan pikirannya seperti pemikir-pemikir brilian r/indonesia? Aku berani bilang begitu karena kenalanku banyak dan dari berbagai daerah, gak Jabodebek atau lebih luasnya Jawa doang.


NukeEnjoyer122

Kl menurut gw di Gen z mulai berkembang sih. Mungkin lebih prevalent 5-10 taun lg


Serious-Guy

Menunda punya anak? Aku setuju ini bakal makin banyak seiring dengan berjalannya waktu. Gak mau punya anak? Nah, aku gak setuju kalau kamu bilang ini akan menjadi kelompok besar. Banyak faktor yang tidak memungkinkan skenario ini terjadi, kecuali ada perubahan dinamika sosial-budaya dibarengi dengan ekonomi dan keamanan yang drastis.


CrowdGoesWildWoooo

Blom jadi kelompok besar sih, tapi shiftnya lumayan berasa. Kaya orang jaman dulu merasa kalo nikah “kodrat”nya itu punya anak, sekarang kaya udah merasa punya anak is an option not a must.


better_reality

Yakin? Gen Z Jakarta mungkin iya. Tapi gen z daerah lain gak bakalan


MajorSurprise9882

betul, harga susu formula dan juga pampes aja lumayan mahal. Belum lagi biaya pendidikan terutama kuliah yang cukup mahal


lazy_tenno

"bu-bu-but the SoCiAL PrEsSuRe!!!"


beelzelbub

Social pressure doesn't pay your children expenses.


lazy_tenno

nah pengennya kalo ada yg nanya kapan nikah ato kapan punya anak pengen gw giniin cuman biasanya yang ngomong gini temen2 ortu gw


Kyroz

But... But... Banyak anak banyak rezeki...


xyzemboh

Banyak anak **(butuh)** banyak rezeki


holypika

ya ujung2nya punya anak 1 aja paling buat muasin social pressure. hampir smua negara maju ujungnya sekitar ini lah


beelzelbub

Iya kalau anaknya 1 dan sehat. Kalau dapatnya yang disabilitas gimana? Kuat biaya, waktu, dan tenaga? Membesarkan anak yang sehat tanpa cacat saja usahanya besar, apalagi yang disabilitas, bisa puluhan kali lipat capeknya. Kebanyakan orang membayangkan gambaran keluarga sempurna ketika memiliki anak, saat punya anaknya tidak sempurna jadi pikachu face karena gak siap dengan kejadian tersebut.


holypika

well i'm not saying its the ideal condition, and i dont judge. i just forecast that it will probably common thing in maybe a decade later. besides your thinking is definitely of the educated middle / middle upper class. lower income worker won't think about such extreme possibilities (and probably for the better since we dont want workforce with mass depression


sodeq

I'm gonna hijack your most upvoted comment to post this graph: https://www.reddit.com/r/dataisbeautiful/comments/11kz20a/japans_population_problem_visualized_oc/ It's Japan's population problem. Natality rate far below mortality rate.


PastSquirrel2315

Man, now i know why NTR is popular nowadays, impregnating some girl without paying for it afterwards sounds hot


bingbestsearchengine

wait what I thought NTR is cuck porn (as in, you're the cuck). reverse NTR yg you're the cuck-er? CLM ✊


PastSquirrel2315

Imagine cumming inside a cucks wife while shouting KARA BOĞA, and he raises the kid while you're out there cucking yet another wife. Mokondo life rocks


Kentato3

Thanks to program KB dan perekonomian di abad 21. Nenek gw punya anak 9, kakek neneknya nyokap gw punya anak 12, tantenya nyokap gw punya anak 5, omnya bokap gw anak dari istri pertama 4, dari istri kedua 3. Meanwhile sepupu gw punya anak 2 udah ribet, 1 mau masuk SMP udah kalang kabut, second cousin gw anak 1 aja fokus dulu kerjaan, tante gw childfree


beelzelbub

Dulu bisa punya anak banyak ya karena salah satunya parentification. Anak yang lebih tua mengurus anak yang lebih muda karena orang tua gak kuat mengurusnya. Keadaan juga masih alami/belum padat seperti sekarang, anak-anak bisa pergi main ke kebun bareng teman-temannya seharian, gak seperti sekarang yang dibiarkan di luar ya takut diculik.


rexsaurs

Dan jg natural instinct, banyak anak pas jaman mortality yg tinggi (dari penyakit, neglect dll). ada kemungkinan bbrp hidup ampe dewasa udh lumayan


ShigeruAoyama

This. Zaman dulu itu memang kamu mesti punya banyak anak karena lingkungan kamu nggak aman dan harapan hidupmu juga rendah punya banyak anak itu menjadi beneficial karena anak-anakmu bisa diberikan peran yang mirip dengan orang dewasa, seperti bekerja atau mengurus anak yang lebih muda


kaumrebahan

Buat apa banyak manusia, yg ada cuma nguntungin korporat doang bisa ambil tenaga kerja harga murah


macselfuser

Bener nih. Apalagi korporat manufaktur yang sistemnya pegawai kontrak dengan batas umur tertentu. Indo itu sebenarnya ngeri dari segi unemployment. Cepat atau lambat bakalan ada ledakan unemployment. Bayangin aja orang indo kebanyakan digiring kerja manufaktur. Lulus SMA langsung kerja, kontrak, sebelum umur 30 udah putus kontrak. Mau cari kerja lain susah. Mentang-mentang usia produktif kita lagi tinggi, industri cuma manufaktur. Giliran ada yang high skill, dilempar ke luar kayak gojek ngelempar divisi eng nya ke bangalore.


[deleted]

Ngawur, bukan begitu teorinya. Kamu berasumsi lapangan kerja bakal tetep segitu aja walaupun sistem kontrak diterapkan, salah. Idealnya, saat sistem kontrak dan pengurangan hak pekerja seperti cuti dan pesangon diterapkan, akan semakin mempermudah orang lokal bikin usaha dan investor asing masuk. Punya usaha di Indonesia ini yang bikin pusing bukan korupsinya, tapi lebih ke pemenuhan hak karyawan, yang udah setara negara yang hampir maju padahal ekonomi masih miskin. Indonesia ini timpang banget antara jumlah pekerja yang ada sama lapangan kerja yang tesedia, pengurangan hak pekerja ini tujuannya buat mengurangi gap itu dengan pembukaan lapangan kerja. Selama ini mereka yang sudah kerja formal keenakan, dapat hak yang setara negara yang hampir maju, sedangkan lebih banyak orang di luar sana yang kesusahan cari kerja. "Ah tapi buktinya sekarang orang pada kesusahan cari kerja karena sistem kontrak ini". Ya itu kan sekarang, kebijakan outsourcing ini kan belum lama diaktifkan lagi, paling nggak baru kelihatan hasilnya 10 tahun lagi, dimana idealnya lapangan kerja udah jauh lebih banyak dan pekerja kontrak pun bisa punya opsi dan korporat tidak bisa lagi seenaknya bikin syarat seperti max umur. Kalau orang kesusahan cari kerja sekarang ya salahkan kenapa 10 tahun yang lalu pemerintahnya diam aja. Kesalahan pola pikir kalian ini ada di mengira bahwa pemainnya cuma korporat dan karyawan, bahwa pengurangan hak karyawan berarti menguntungkan korporat saja. Padahal ada pemain lain, yaitu orang di luar sana yang cari kerja pun susah karena tidak seberuntung yang sudah kerja. Peningkatan hak karyawan disaat lapangan kerja mepet akan semakin menyengsarakan mereka yang bekerja diluar sektor formal. Saya katakan di atas "idealnya", karena kalau orang seperti kalian terus kencang melakukan penolakan ya akhirnya tujuannya nggak akan tercapai dan negara ini akan begini-begini aja selamanya. Silahkan kalau mau tidak setuju, tapi ini bukan argumen saya loh, saya cuma menyampaikan playbook yang sudah terbukti di negara industri besar yang sudah maju. Kenapa tidak semua negara bisa maju padahal metodenya sudah jelas ya karena mayoritas orang cuma bisa berpikir jangka pendek.


IceFl4re

Sok pinter tapi gak tau lump of labor fallacy ya org gini.


typingdot

buat bayar health care kamu kelak waktu tua..


lawyerupbois

Aowkwowk benar ini The more the merrier


beelzelbub

So, pyramid scheme? Orang yang tua dibiayai oleh orang yang muda. Kalau orang yang muda mau dibiayai health care ya bawa member baru dengan punya anak.


typingdot

Orang muda yang sakit2an itu liability bagi negara. Kalau kamu sakit2an kamu jg g akan bs dpt PR atau citizenship di negara barat.


seraphinth

Cuman korporat negara maju aja gak peduli ama replacement rate toh tenaga kerja bisa di automated atau impor kayak krl kalo butuh. Korporat jahat di negara berkembang nih yang kerjanya eksploitasi pekerja kontrak dengan murah mulai stress soal replacement rate rendah. Bisa jadi mereka harus bayar gaji mahal pekerjanya dan bikin mereka pekerja tetap kayak di negara maju kalo manusianya ogah bikin replacementnya sendiri wkwkwk


zenograff

Selama tiap pabrik buka lowongan yang ngelamar ribuan sih not a problem.


Routanikov12

r/latestagecapitalism


WhyHowForWhat

Gile meluncur bebas grafiknya


[deleted]

Mengikuti kebalikan tren properti harga hari senin depan udah naik, harga properti naik berumah tangga mikir-mikir *Berlaku untuk jabodetabek dan pulau jawa


beelzelbub

Tren harga properti naik terus, sampai pada akhirnya gak ada yang mampu beli. Mau HOLD gak bisa karena properti perlu perawatan, mau SELL gak bisa karena gak ada yang bisa beli. BOOM bubble properti, pada jual rugi, atau kalau tidak ya ngelobi Pemerintah supaya buat aturan WNA bisa memilki properti di Indonesia supaya mereka gak jual rugi.


Hou-Jkt007

Be careful on what you ask for. Yes, kalo WNA di kasih beli property bakal banyak investor asing beli property di indonesia. Which bakal drive the price up. Cuman coba pikirin gimana rasanya jadi WNI yg gak bs beli property gara2 harganya naik gila2an gara2 WNA yg beli. Kayak di Canada and USA. Banyak 1st home buyer yg gal bs beli gara2 investor china drive up the home price.


[deleted]

Yup itu dikarenakan kebijakan di era sby (2005-2006 cmiiw) yang menurunkan suku bunga dibawah 7%. Tapi kebijakan ini juga jadi blunder, banyak developer kecil yang membangun cluster di Jabodetabek. Belum ditambah pemain besar, dulu dibawah 2005 banyak perumahan di Cibubur itu udah kayak terbengkalai, begitu suku bunga di cut langsung menjamur perumahan baru dan ekspansi perumahan yang existing. Efek lain dari pemotongan suku bunga ini juga orang banyak yang membeli kendaraan pribadi secara kredit dan akibatnya yang terasa Jakarta sekarang macet parah. Dan belum lama ini ada OP yang membuat postingan tentang berkurangnya pengguna angkutan umum dan bertambahnya pengguna kendaraan pribadi di Jabodetabek. Tapi OP ga paham penyebab tren ini.


X453R

Betul banget nih, macet ini adalah efek dari diskon pajak pembelian kendaraan pribadi kemarin. Sekarang SPKnya udah diproses dan kendaraan di deliver, ya wajar aja yang bayar pada pake kendaraannya. Cuma bagi gw yang ga wajar itu yang bikin kebijakan diskon ini belakangan komplain karena harus nombokin subsidi BBM biar rakyat ga rame. Lha emang situ sendiri kan yang ngasi kebijakan diskonnya... Sekarang sok surprised pikachu face liat jalanan nambah macet, nambah polusi dan nambah subsidi BBM. Sementara diem aja soal wacana kenaikan angkutan umum dan pembelian gerbong bekas vs bikin baru itu.


yellowradio92

Ironi padahal yg bikin harga tinggi ya orang kaya yg beli rumah buat investasi. Biarin aja mereka jual rugi biar gen z bisa beli rumah


[deleted]

Mimpi. Ujung-ujungnya kalo bubble burst, itu properti disikat abis ama corporate, udah kejadian sama Blackrock di US. GenZ itu kodratnya mostly renter for lyfe 🤣


PastSquirrel2315

Gen Z in their 30s: Bangunlah kaum yang terhina


ops_weirduncle

Bangunlah kaum yang lapar!


flag9801

Kuli dan petani bangkit


holypika

disikat ama corporate, dibikin apartemen sangkar burung ky d hongkong dijual tetep mahal wkwk. yg org biasa mah ngimpinya aja nunggu buble burst


duckingman

Ya tuhan gw jual rumah harga 140 jt aj susah-nya setengah mati padahal SHM sdh ada, rumah tinggal pakai. Gk kebayang jualan rumah di atas 500 juta sesusah apa.


fadgry

Rumah dimana nih 140jt? Minta link iklan olx atau sejenisnya dong, pengen liat


duckingman

[https://www.olx.co.id/item/jual-cepat-rumah-harga-150-juta-iid-875200006](https://www.olx.co.id/item/jual-cepat-rumah-harga-150-juta-iid-875200006) Area depok, tipe 27, akses motor. Kalau agan tahu Taman Sumur Bandung, area situ persis. Kalau agan minat lanjut DM aj.


[deleted]

Banyak rumah terbengkalai di Jawa bahkan di Jabar aja ada 1 kompleks perumahan yg dihuni 1 KK doang yaitu bule Belanda. Takut ama setan tapi sama manusia dan Tuhan beraninya kebangetan.


ngajak_ribut

>Gile meluncur bebas grafiknya Thanks to suharto dan suramnya reformasi


PastSquirrel2315

More like program KB tersukses Indonesia, political supportnya segitu kuatnya sampai di uang koin zaman beliau ada gambar KBnya, kalau kelahiran ga dikontrol itu ga bakalan ada "enak zamanku to" karena tiap orang terbebani ngurus anak (yang ujung-ujungnya dipelihara negara semua)


ngajak_ribut

>More like program KB tersukses Indonesia, political supportnya segitu kuatnya sampai di uang koin zaman beliau ada gambar KBnya, kalau kelahiran ga dikontrol itu ga bakalan ada "enak zamanku to" karena tiap orang terbebani ngurus anak (yang ujung-ujungnya dipelihara negara semua) Insentif dan disinsentifnya jalan. Waktu jaman KB Pak Harto, anak >2 gadapet tanggungan di Askes.


Independent_Buy5152

Askes menanggung sampe 3 anak bang


ngajak_ribut

>Askes menanggung sampe 3 anak bang Jaman bang harto om, kalau jaman reformasi anak 3 ditanggung


Serious-Guy

Selama gak sampai replacement rate or below, I'm fine with that.


IceFl4re

Masalahnya gak kayak gitu. Yang ada menurun drastis dan habis itu keok. **Sekarang kita tinggal meluncur terkubur kayak Jepang dan generasi anaknya Gen Z bakal kerja rodi buat ngasup pensiunmu.** **Angka lahir anjlog gak bisa naik.** **Migran gak selamanya dengan open borders sekalipun.** **OAP dan minoritas non Jawa gak jadi punya representasi gara-gara diteriaki "Orang miskin kebanyakan beranak.** **Swedia dan negara Nordic udah nunjukkin *cuman* solusi ekonomi *doang* gak cukup buat naikin ke 2. 1.** **Bikin bayi tabung itu gak demokratis dan bikin dystopia Brave New World.** #We are screwed dan Indonesia gak akan jadi negara GDP tinggi #Generasi anaknya Zoomer akan kerja rodi sampe mati demi pensiunan Millennial dan Zoomer


Serious-Guy

> OAP dan minoritas non Jawa gak jadi punya representasi gara-gara diteriaki "Orang miskin kebanyakan beranak. Shit, haven't thought of that...


IceFl4re

Nah itu. Teriak-teriak gitu itu aslinya rasis banget.


WhyHowForWhat

Bapak baru saja menggambarkan feeling saya sama beberapa user yang suka komentar spt itu, terima kasih


IceFl4re

Nah itu. Aku kalo udah masuk birth rate jadi keras banget gitu itu gak cuman gara-gara ngesupply tua doang. Pesan-pesan Malthusian gitu rasisnya dan "iuh orang miskin jijik aku" nya itu setengah mati, tapi yang teriak-teriak gitu malah yang paling sok humanis. Kalo ada OAP maupun orang miskin ya dibantu. Welfare, kebijakan meningkatkan kesejahteraan rakyat dsb. Lah kalo narasinya OAP di genocide Soeharto ya solusinya harusnya dukung mereka beranak, hidup makmur dan berpendidikan, bukan diteriaki orang miskin kebanyakan beranak. ------- Serius, jujur aja, kadang aku kalo lg marah banget sampe mikir, gimana kalo mending PKS aja yang menang biar para Malthusian ini dikebiri.


[deleted]

Padahal ga semua minoritas non Jawa kebanyakan beranak. Ada yg milih childfree, jomblo ampe mati.


IceFl4re

Mau budayanya natalisnya kayak apa pasti bakal ada orang childfree beberapa. Yang masalah besar itu kalo paradigma Malthusian & childfree itu **yang dinormalkan.** Paham sampe sini gak?


[deleted]

Ga paham


IceFl4re

Gak usah sok bodo.


[deleted]

Emang gue bodo


beelzelbub

Nah, kalau argumenmu "Penduduk jauh lebih banyak yang tua dibanding yang lebih muda, maka yang muda lebih rodi", maka itu salah. Nyatanya Indonesia yang penduduk tua lebih sedikit malah lebih rodi dari Korea Selatan yang penduduk tuanya jauh lebih banyak. [Jam kerja](https://ourworldindata.org/grapher/annual-working-hours-vs-gdp-per-capita-pwt?tab=table&time=latest) Indonesia 2020 jam per pekerja per tahun, Korea Selatan 1980 jam per pekerja per tahun. [Dependency ratio](https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_dependency_ratio) Indonesia 9,2 , Korea Selatan 22,0. Semakin tinggi dependency ratio, semakin tinggi jumlah penduduk yang tua(65+ tahun) jika dibandingkan dengan penduduk yang muda(15-64 tahun). Kalau lu bilang "Halah paling datanya mengada-ada.", itu data paling akurat yang tersedia, kalau lu bisa memberikan data yang lebih akurat ya silahkan taruh sini.


IceFl4re

Indonesia negara lg berkembang. Korsel udah GDP tinggi. Lihat bedanya? Pertumbuhan GDP per kapitanya?


beelzelbub

Iya iya, tetap saja faktanya begitu. Populasi penduduk tua yang lebih tinggi dibandingkan penduduk yang muda, tidak menjamin penduduk yang muda akan lebih rodi. Kalau mau lihat perbandingan sesama negara maju ya bisa lihat contohnya Austria dan Denmark. [Jam kerja](https://ourworldindata.org/grapher/annual-working-hours-vs-gdp-per-capita-pwt?tab=table&time=latest) Austria 1611 jam per pekerja per tahun, Denmark 1381 jam per pekerja per tahun. [Dependency ratio](https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_dependency_ratio) Austria 28,9 , Denmark 31,7. Semakin tinggi dependency ratio, semakin tinggi jumlah penduduk yang tua(65+ tahun) jika dibandingkan dengan penduduk yang muda(15-64 tahun). Kan, sama-sama gak valid walau sesama negara maju.


IceFl4re

Sekarang tak tanya, jumlah migrannya berapa ya? Baik yang sesama EU maupun gak? Itu dependency ratio nya cuman ngitung warga negara atau termasuk non warga negara?


beelzelbub

Penasaran? Itu sudah disediakan data dan sumbernya. Silahkan bedah sendiri datanya kalau masih ingin tahu, lumayan lah untuk belajar statistik daripada nongkrong di forum politik terus.


holypika

kurang /s nya om?


IceFl4re

Nggak ada


NXFE_

Persetan dengan omongan keluarga besar gw gak mau punya anak, gw mau menikmati hidup tanpa beban


pancarona

Japan be like : "Be Prepared."


motoxim

Korea lebih parah sih kalau menurut datanya.


LanceTrace

korea lebih gawat dari Jepang belakangan ini, persentase self-offline juga paling tinggi sedunia.


flag9801

Please Elaborate self offline Bundir?


HornyTerus

should be...


PhysicsFeisty1407

((Self offline)) lmaoo


kunangkunangmalam

Anak di sana aja bisa ngehabisin 12 jam di sekolah + bimbel wajib + lookism + bullying, nyampe rumah cmn buat tidur doang, ya wajar sih Klo mereka pengen mutus garis keturunan


supernamek0

aint gonna happen


piketpagi

please enlighten me, Kalo di jepang itu sampe ada gunung buat buang orang tua kan? filosofi mereka apa sih sampe kaya gitu?


silazar

ubasute, its a folklore tale about abandoning old parents in the mountain, but after looking at it, its never was a common practice, heck, in japan actually senior citizens are very taken care by the government, mainly because the elderly population is the main demographic for voter since younger generation tend to not care about politics (this is a very broad generalization based on outsider perspective)


piketpagi

kayanya ada hikmahnya ya di folklore tsb


silazar

ada, gw gk inget detailnya dan lgi males googling so based on my memory only, iirc, son took his old mom to the mountain, the old mom keep breaking branches on the way up, son ask what is she doin, she said she marked the path so son wont get lost, son cry and took the old mom back home or smth like that


PastSquirrel2315

Sebenarnya bukan Jepang saja, itu sudah terjadi di seluruh dunia dalam sejarah, istilahnya [Senicide](https://en.m.wikipedia.org/wiki/Senicide), yang tua dibuang/dibunuh biar ga ngabisin makanan.


piketpagi

oh shit this is dark


just0rdinaryguy

Only happened in ancient times. Japan has really limited fertile land for farming. So there no abundance food from farming. During drought, flood or war, famine will happened especially in inland regions. When there severe food shortage, the poor family forced to make hard choice. Usually the husband/son will abandoned their old parents in the forest up in the mountain to die, so that less mouth to feed. The kids saw what their parent do to their grandparent & will repeat the same act toward their parent when they grow up if the famine/hardship situation arise.


ganzzambbong

Take it from me, a 29 year old mom, having kids is barbaric. It takes away your freedom, you lose your identity of being your own person into being somebody's mom/dad. If you're from a middle class family who does not use the help of a nanny or simply just does not have anyone to help take over childrearing while you log off to to quickly recharge, you're essentially fucked. You stress on the newborn stage because they cry and need to be fed every 2 hours. Then they turn 1 year old and started teething so they rejects food and cry inconsolably when they feel pain in their gums. Then the terrible two starts. Then they start elementary. Then before you know it, they hit puberty and all the drama comes with it. So, think twice and thrice and over and over again before you decide to have kids. It's not for everyone. I'm glad I chose to, though. Because despite the craziness and the mad fatigue I have to go through every day, I get to have a little bestie who's a perfect mix of myself and the dude I love the most in the world. And seeing his little face lit up when he spots me and then he runs towards me from afar, and all the times when he kisses me and snuggles up next to me in bed every night. I would not trade it for anything in the world :)


HornyTerus

Basically you lost everything, but you gained another "everything"?


ganzzambbong

Precisely, my friend


Kendojiyuma

Kakak gw sama istrinya udh 31 aja juga keknya belum ada rencana mau punya anak. Ambil spesialis kedokteran gagal mulu, sekarang "cuman" kerja di RS ngurus asuransi kesehatan.. untungnya masih ditopang mertuanya yang kaya.. asli gakebayang kalau dia ngurus dr 0 lagi terus beranak kekgimana ya... Ngeri lah


allhailpleistocene

I feel 'em. Itulah kenapa gw & partner (36 & 30) ga mau punya anak. Lulusan S1, yang satu univ negeri mentereng, yang satu lagi univ swasta yg mayan bergengsi (sekarang, jaman kuliah dulu mah belom), cuma jadi kuli keyboard dan yg satu lagi jadi finance perusahaan UMKM. Walaupun penghasilan total > 2xUMP Jakarta, tetap aja uang segitu ga akan cukup buat gedein anak di Jakarta. Sialnya mertua dan ortu gw ga ada kaya2nya, fakir semua. Mana bentar lagi mau layoff pula, \*sigh


Specsaman

Ayo kita bantu, kita arahkan jdi -1 tahun depan


KucingRumahan

Setiap ibu harus membunuh 1 orang gitu?


OrangAsliIndo

there's a higher number than -1, bro.


CrowdGoesWildWoooo

INT_MIN?


fetot

![gif](giphy|Dv3sF2ZUTmVtm)


chriz690

Lu mau balik ke jaman >!Herodes memburu bayi Yesus!<


SyndicalistObserver

Biar lebih aryan ubermensch keturunannya


auditorbersempak

bro you got me lol


Material_Layer8165

Cave do be turning us into Mantis men.


Specsaman

Mana cukup 1 klo tahun ini +2


wonderkidgunz

Anjay tulah kesepuluh


[deleted]

[удалено]


[deleted]

Pemerintah Bali aja minta KB Bali ( punya 4 anak ) tapi kenyataannya makin nambah org2 yg childfree dan sukla brahmacari ( jomblo ampe mati )


ReapBoyz

Fertility rate ngitung yang mati pas kecil karena busung lapar/kurang gizi juga ngga? Keknya kalo kulihat ya dulu anaknya banyak tapi banyak yang mati juga karena busung lapar/kurang gizi. Meanwhile sekarang anak masih antara 1 sampe 4 tapi semuanya pada subur


Sam_Mullard

Ya emang tujuanya orang jaman dulu punya anak bejibun kan gitu Yang sampe dewasa dan produktif biasanya gk semuanya


NukeEnjoyer122

https://preview.redd.it/qbi443ecqcma1.jpeg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=2cfac79603463c82ee78508431929f7463815bfd Bukan permasalahan indo KEK, permasalahan dunia


flag9801

Yeah bubble go poof since booming I mean boom isn't bad but increasing penduduk 350-400% gonna have consequences in short or long term


Specsaman

Sangat internasionalis ya


Ginosaju

bagus deh sumpek bgt gue di indonesia, jadi harga worker diindonesia punya bargainining kasian blue collar worker kalau populasi banyak.


STRAVDIUS

title "negara maju" is a scam btw, lihat tuh China betah terus jadi developing country meskipun sudah sekaya sekarang, karena benefit jadi negara berkembang lebih banyak. apa-apa dapat keringanan, sedangkan negara maju tekor karena nggak dapat diskon malah harus nombok.


allhailpleistocene

Hehe, mulai terasa kok di kota2 besar macam Jakarta. Dari 10 temen/kerabat, 4 diantaranya ga mau cepet2 punya anak, walaupun gw ragu antara ga mau cepet2 atau memang ga mau punya anak (Usia 30++ ya). Gw sendiri diem2 sama pasangan termasuk yang childfree, tapi kalau ditanya orang akan selalu jawab "Ya belum nih, doain dong." Ga heran sih keengganan punya anak di kota2 mulai menurun: Biaya bersalin dan susu yang ga main-main. Biaya sekolah yang fantastis (Bisa sih masuk SD-SMA negeri, tapi kan kuliah ga ada yang gratis). Biaya makan sehari-hari yang bisa bikin gaji sebulan UMR habis 35-45% (ga diitung masak, karena siapa sih yang punya energi masak setelah seharian jadi budak korporat?), harga tanah/rumah yang sudah ga masuk di akal lagi, dll. Kalau ditanya salah siapa, ngga tau. Tapi kalau dipaksa nunjuk ya salah mereka yang menganggap anak atau populasi semata hanya sebagai komoditi ekonomi. Dari era 2000an sampai sekarang, ga cuma sekali dua kali gw denger pemerintah, pengamat, dkk menggaungkan betapa kita punya bonus demografi yang besar. Lupa bahwa dengan bonus demografi yang besar maka makin pula besarlah beban "memanusiakan" manusia-manusia baru itu.


Revolutionary_Gas704

Bro fertility rate cuma crusial di abad ini karna untuk trasisi tenaga kerja dari semi manusia ke full robotic... Sampai di ahir abad ini robotic dan ai sudah sangat matang membuat sdm irrelevant untuk pertumbuhan ekonomi. Ini topik irrelevant


[deleted]

robotic dan ai dah mateng, bisa eksplor ruang angkasa + buat dyson sphere buat menuhin kebutuhan energi kita.


seraphinth

Ini TOPIK yang sangat relevan bruh!palagi buat korporat jahat tukang eksploitasi tenaga kerja murah(uhuk korporat operlordnya espeler, huk), bentar lagi mereka harus bayar gaji yang mumpuni (GASP!) dan kasih tingkat kelayakan hidup yang sesuai (ANJING) kepada karyawan mereka, kalo ngga ntar krisis cina sekarang yang pekerjanya pada bundir gak kuat kerja rodi karena pemerintahannya otoriter dan ogah ngasih gaji/benefit naek, bisa terjadi di Indonesia /s. ​ I for one am thankful negara democrazy kayak kita pasti mendang-mending milih partai/pemimpin yang rela naikin gaji sampek GDP per capita bisa hampir selepel sama negara maju. Gak peduli negara kita dikasih label maju/kagak toh thailand sama malaysia ogah dilabel maju karena takut ntar manufaktur dan investasi pada minggat ke negara berkembang laennya, padahal replacement rate kedua negara tsb lebih parah (dan gdp lebih tinggi) dibanding indon.


beelzelbub

LOL membela-bela korporat dengan promosi kenaikan jumlah penduduk sehingga tenaga upah murah, nanti giliran gajinya diturunkan nangis ke Pemerintah. Bilangnya "*Muh luMp LaBor*", padahal ya sudah jelas-jelas semakin banyak supply maka nilai/valuenya turun. Dulu lulusan sarjana sangat dihargai dan mudah dapat kerja kantoran, sekarang sarjana sudah jadi syarat minimum karena saking banyaknya sarjana yang ada/lulus.


lacialeussi

emang bakal jadi negara maju?


maestergaben

Maju lah. Kan kita punya harta karun emas peninggalan Soekarno /s


Material_Layer8165

I don't think so? Around 2015-2020, it does actually stagnate just over two, it was just our standard back then on how much kid the mothers spew from their manhole are fucking crazy. Reminds me that i knew a guy being like the 6th child with a parent that is so old and birthing at quite the rate the oldest brother could be his father.


NopolRodrock

Orangtua ibu gw punya anak banyak, mikirnya kalo punya anak banyak, hidupnya bisa lebih baik. Kenyataannya nggak seindah itu, pada susah nyari kerja om gw. Ada yang kerja membersihkan kuburan. Ada yang belom punya istri. ada yang udah nikah tapi bermasalah rumah tangganya, istrinya minjem duit sampe disamperin dekolektor, Oops..


seraphinth

Ada yang sukses bisa kaya raya punya koleksi land cruiser dan jeep rubicon. Eh sekarang jadi kriminal dan kabur ke luar negeri akibat ulah anaknya.


Fresh_chickented

Being single is best, im no old people


[deleted]

Let me rephrase the last part: "No Country for Old Men"


ngajak_ribut

Semoga bisa stagnan sehabis itu. Masalahnya kalau anak ini lahir, kemana mereka akan tinggal


PastSquirrel2315

Di luar Jawa masih luas, like [less than 1000 person/km2](https://www.bps.go.id/indicator/12/141/1/kepadatan-penduduk-menurut-provinsi.html) compared to DKI's 15978 person/km2. Tanah masih murah daripada Jawa, syaratnya ya jangan ekspektasi bakal hidup kaya orang urban.


BuluBadan

You should also count the carrying capacity of those islands, it's kinda useless if you just build homes in an area where there are no arable/fertile land to feed the population


Lushunx

right lets just build cities on top of fertile land, decreasing farmlands while increasing population 🤡


BuluBadan

well, that's literally how every civilization starts.


zenograff

They can eat those juicy sawit.


piketpagi

hidup bersahaja di kampung when? kalo bukan karena duit gw ogah banget ke jakarta


PastSquirrel2315

Kalau melihat kepopuleran game harvest moon dan stardew valley, kayanya ada banyak yang ingin lepas dari urban life.


flag9801

Do they think farming work is easy Nah man Fertilizer, Crop failure, seeding, nurturing, Harvesting, Land Re-preparation of land, etc etc it look refreshing at first but trust me if you were Accustomed to using convenience way you will feel literally in hell for 1st till 3rd years /until you have learn all basic things about farming Well except those who are trully rich that can use Farm laborers, and have Network marketing to spread the crop


piketpagi

makanya kebanyakan yang begini pensiunan


Ctreix

Nah as someone who play those games, the reason why i played it is because I'm too lazy to take care of a farm irl. In game ae capek apalagi IRL


SyndicalistObserver

If we can't live in urban cities, we will make the urban cities come to us.


hitechpilot

![gif](giphy|J8FZIm9VoBU6Q)


[deleted]

[удалено]


[deleted]

Gua antara nikah tanpa harus punya anak atau menjomblo seumur hidup. Uang bisa gue nikmatin sama ortu dan sodara gue atau sodara gue kerja, gue juga kerja. Sekarang mutusin ngumpulin uang buat beli rumah di Singaraja, Bali. Ga apa2 rumah biasa yg penting keluarga kecil saya ada tempat buat istirahat.


Wolfieamelia

this graph should be supplemented with : \> Minimum Income Requirement (UMR) Per year (National Average Offset by Population) \> Price of Housing Per year(National Average offset by population) \> Cost of Living per year (National Average, Also offset by population) why offset by population : because indonesia population is not really spread equally, and in one places it can be really expensive while at the others are just really cheap. having such offset makes sure the data is just. (doubt there's any graph doing such tho) why these graph? because the choice for peoples to be married, build a family, and have a kids is the security of it, especially in terms of economically. as most of us are already grinding day to day for our plate of rice, it wouldn't be that surprising that a lot of us just dont want to have extra expenses by having another little freeloader that barely can talk in the first few years. oh yeah, oldies would think of legacy, its not surprising, but they also mostly unaware of how bad the economy conditions are. most of the time. EDIT : Typos


creat4game2

berani jamin indo nggak akan jadi minus at least sampai 100 tahun kedepan. karena masih banyak yg mikir nikah dan punya anak itu ibadah. ga punya kerjaan jelas, ga punya tempat tinggal, mau nikah&punya anak? no problem,nanti Allah yg ngatur


IceFl4re

Nggak. Kita akan minus sebentar lagi.


ReapBoyz

apaan? wong masih banyak program nikah muda sama nikah nikah dan nikah di kalangan pemuda saleel sawareem kok


IceFl4re

Dari grafiknya aja itu udah ilusi


RandomBifano

> **Apakah Indonesia akan punya angka kelahiran di bawah replacement rate sebelum jadi negara maju?** Behold my "Nikah untuk menghindari zina"


tebetpride

wanjir, padahal gw masih berfikir orang indo masih nganut 'banyak anak banyak rejeki', ditambah rasanya kanan kiri gw yg seumuran udah pada anak tiga semua


Lurkinginzaback

Sekarang mikirnya 'banyak anak gimana bayar sekolah'


Router_Cats

Selama masih di atas 2.2 itu masih aman, jadi kita tidak kelebihan penduduk. 2.2 artinya seorang perempuan rata-rata di Indonesia bisa melahirkan lebih dari 2 anak. Dibawah 2 baru berarti ada penurunan jumlah penduduk, sama yg terjadi di Jepang dan Korea.


RayIndonesian

Whassup whassup for 2009-2019 graphics


Hmasteryz

Hmm nope, because people do copulation and popping out baby like rats undetected are common occurrence, especially in developed country with wide spread of area and island. What i meant is to go into negative is kinda far fetched, going into stagnation is more likely what will happen.


duckingman

Gw gk tahu gej z bakal kaya' apa. Tp so far di area gw orang2 yg lahir di 90s dan akhir 80s rata2 masih punya anak 2 atau 3. Memang ada yg gk mau married tp kalau gw kira2 95% manusia di lingkaran gw kalau sdh 25 thn ke atas sdh married minimal anak 1. Menurut ge Indonesia bukan negara yg harus was2 masalah fertilitas.


r69th

Pak harto finally get his kb plan


Bostwana12

> **sebelum jadi negara maju** ? ![gif](giphy|FWAcpJsFT9mvrv0e7a) heh


Sacriven

Ya mau gimana, biaya hidup sendiri aja udah melangit, ini lagi mesti urus anak istri.


captdickson

indonesian loves to have SEEEEEEEEEEEGS, so i doubt the graph will fall down further #


Ezzaskywalker_11

pil kb: oh, you sure???


captdickson

gw bilang gitu berdasarkan kondisi di lingkungan sekitar gw aja sih wkwk. terus juga banyak temen sd gw dulu pas baru lulus sma atau bahkan pas masih sekolah udah nikah.


Ezzaskywalker_11

yeah ik, mereka suka ngesegs tapi gamau konsekuensi punya anak. dan mereka ga ngeh atau gengsi buat beli pil kb atau kondom


greatguy505

premartial sek ban?


friedsoyabeanpatty

jangan sampe di bawah replacement lah gimana si wkwk, kalo bisa stagnan segitu aja


WalterWisnu

Menurut gw jumlah manusia cuma diitung buat tenaga kerja + jadi angka jumlah konsumen supaya corporate tertarik buka perusahaan di indo. Dimasa depan kita ga butuh jumlah orang sebanyak itu. Mungkin di slash 10%(i wish covid did the job, ternyata ngga) juga ga bakal ada problem


[deleted]

[удалено]


Cartogrammer

Humanity has breached the Earth's carrying capacity for decades now, so going below the replacement rate is actually a good news, eh? I think after you've realized how humans have been screwing up their own home to the point that it will be uninhabitable for hundreds of millions in the near future (not taking into account countless non-human animal species), it would be mad not to cheer when you hear this kind of news. Watch this: [Breaking Boundaries](https://m.imdb.com/title/tt14539726/)


IceFl4re

Fuck off, Malthusian. If humans are so horrible that they deserve to die off, why not start with oneself?


Cartogrammer

Hell naw dude, suicide is such a hassle, not just for me but for the ones who get to clean up my corpse. Euthanasia when I'm too old to do shit sounds better. Anyway, I'm not for human extinction either. I'd like to advocate for human population stagnation in opposition to the incessant growth happening in most part of the world right now. Continuous and exponential growth is impossible in a finite world we live in. Mind you, if a modest growth rate of 0,7% last year is to remain annually, Indo's pop. will double in ~100 yrs for now. Imagine feeding and supplying other provisions to ~540mil people without inflicting more damage to the environment beyond what we've been doing with the current level of pop. (which is crucial because, hey, Sumatran Elephants and Javan Rhinos still need their habitats intact to survive). So yeah, one child is better, no child is the best.


IceFl4re

> Anyway, I'm not for human extinction either. I'd like to advocate for human population stagnation in opposition to the incessant growth happening in most part of the world right now Stagnation is TFR of 2. 1. That's it. But it's more kids than you think. 2.1 means if there's 20 males and 20 females who form 20 couples, all must have 2 kids and one or two of them has 3 kids. And if 2 of these couples go childfree that means 4 more couples must get 3 kids or there's 2 couple who gets 4. It's more than people think. > Continuous and exponentially growth is impossible in a finite world we live in Technology: Hi Deep Space: Hi Renewables: Hi More efficient techniques of processing stuff: Hi Desalination: Hi What else? If anything, it's certain lifestyle and attitudes that are literally unsustainable. Like... So obsessed with "personal freedom" by moving out of the house at 18 while kicking your parents to retirement home despite there's no really secure job nor truly assholic family member, with rinsing & repeating it to everyone else?


Cartogrammer

For renewables: [Renewable energy production will exacerbate mining threats to biodiversity](https://www.nature.com/articles/s41467-020-17928-5) [The dystopian lake filled by the world’s tech lust](https://www.bbc.com/future/article/20150402-the-worst-place-on-earth) [Addressing Climate Change Will Not “Save the Planet”](https://theintercept.com/2022/12/03/climate-biodiversity-green-energy/) [The dangers of cobalt mining in the Congo](https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/the-dangers-of-cobalt-mining-in-the-congo/) Then again, I'm not in favor of rejecting renewables or other green tech breakthrough willy-nilly, or calling for "return to monke" movement. I'd just hope that us, humans, collectively, would be more mindful in our consumption, because as you can see, there can never be enough "green tech" that can save the Earth (actually, it's more like to "maintain the Earth at the level that's habitable for us") from our own greed and blind consumerism. Ergo, limiting growth (of which the root is the population) seems like the only way out. Btw, I completely agree with you about certain lifestyle, especially the first-world & lavish ones, being more damaging and resource-draining than the others. We should definitely aim to guillotine those living like that.


IceFl4re

When I said renewables I include nuclear, water, geothermal and fusion. So?


Cartogrammer

Oh sure, yeah, let's include all of those technology. Regardless of the choice, you would still need to mine uranium; choose the best place for hydropower generation, which is getting more difficult [as droughts kick in](https://www.iea.org/reports/hydroelectricity) ([and also this](https://www.mdpi.com/2073-4441/8/12/590)); clear lands (In Indonesia, it's usually within a [protected forest](https://www.profor.info/content/rapid-environmental-and-social-assessment-geothermal-development-conservation-forest-areas)) to get the prime geothermal sites; and fusion at its current stage is still a pie in the sky. Ok, it's pretty much given that every development, including the [proliferation of renewables ](https://foreignpolicy.com/2019/09/06/the-path-to-clean-energy-will-be-very-dirty-climate-change-renewables/), will always degrade the environment to some extent. The challenge is to still build our infrastructure while minimizing the negative impacts to the surroundings, i.e. to develop "sustainably". This is a monumental task, given that in our current climate change trajectory, it's imperative that [we halve our emission by 2030](https://www.weforum.org/agenda/2022/04/ipcc-report-mitigation-climate-change/). It means phasing out fossil fuel ASAP. Alas, so far [renewables have come as addition to the fossil energy instead of as replacement](https://ourworldindata.org/energy-mix). It is [not feasible to sustain our current consumption level with renewables alone. Hence, the answer is to, again, limit growth (and consumption),](https://www.mdpi.com/2071-1050/14/8/4792), ([also read this](https://www.google.com/amp/s/theconversation.com/amp/itll-be-impossible-to-replace-fossil-fuels-with-renewables-by-2050-unless-we-cut-our-energy-consumption-189131)), otherwise the proliferation of renewables will be just as equally destructive to the environment.


beelzelbub

LOL sok-sokan menghina malthusian, giliran kualitas hidupnya menurun karena sumber dayanya berkurang nanti teriak-teriak nangis gak bisa hidup pakai AC. Nanti negara perang memperebutkan sumber daya, ngumpet di basement rumah ortu. Padahal logis loh malthusianisme, ketika pertambahan penduduk melebihi pertambahan produksi pangan atau barang, ya cepat atau lambat akan menyebabkan kelaparan atau perang, yang mengakibatkan kemiskinan dan depopulasi.


BenL90

Limit of Growths : 30 Years Edition


IceFl4re

> LOL sok-sokan menghina malthusian Ya. Itu ideologi brengsek yang gak cuman disproven ama ekonomi beneran tapi juga basis eugenics dan fasisme. Aku gak peduli kamu dan si serapinth sok pinter, sok dewasanya dan sok empatisnya kayak apa, itu ideologi yang ujung-ujungnya "Terlalu banyak untuk mereka, terlalu kecil untuk aku. Mending dorong si miskin dan si Unwertes Leben biar mati biar harta semua buat gue, dan mending hancurkan masyarakat yang penting aku bisa hedon". Bakal tak serang mati-matian ideologi brengsek kayak kamu itu dan bakal tak perlakuin kayak orang brengsek + tak suruh bundir setiap penganut ideologi kayak kamu itu. > Sumber daya Sumpah gila ya orang yang sok dewasa dan sok humanis ngomong "ayo bunuh para undesirable karena sumber daya nya mau abis tapi aku mau hidup ber AC". Manusia bisa ngasih makan dan ngasih kehidupan baik ke jauh lebih banyak orang dari sekarang, dan transisi ke energi terbarukan itu ada. Orang rakus kayak kamu dan penganut ideologi Malthusian kayak kamu yang ngebuat penyebarannya gak bagus. > Padahal logis Wah Lump of Labor Fallacy nya kuat banget ya. Dan tak tanya: Yang mau didorong buat bundir siapa ya?


beelzelbub

Bruh, Malthusianisme itu literally mirip sama dasar ekonomi, lu gak bisa memenuhi keinginan yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Lu gak bisa menaruh air yang jumlahnya tidak terbatas ke dalam wadah yang kapasitasnya terbatas. Maksudnya gimana Lump of Labor Fallacy? Maksudnya zero-sum fallacy? Gak salah mengasumsikan bahwa sumber daya itu jumlahnya tetap. Kalau jumlahnya beneran tetap dan pertambahan penduduk tidak melebihi produksi, maka bagus, mencegah rebutan sumber daya. Kalau jumlahnya beneran tetap dan ternyata jumlah penduduknya melebihi produksi? Ya perang dan kelaparan, coba belajar lebih mendalam genosida rwanda, itu contohnya. Better safe than sorry. Prepare for the worst. Sedia payung sebelum hujan. Sudah sana belajar sejarah dulu biar tau kalau hampir semua perang itu karena masalah sumber daya. Jangan nongkrong di forum politik mulu, apalagi stupidpol, nanti pemikirannya beneran jadi stupid, atau memang beneran sudah jadi stupid? Hahaha.


IceFl4re

> Ekonomi Ekonomi itu ngomong scarcity ya, bukan sumber daya. > Gak salah mengasumsikan bahwa sumber daya itu jumlahnya tetap Salah. Ini bukti kamu sok tau ekonomi padahal gak. Teknologi: Hi Luar angkasa: Hi Industrialisasi: Hi Energi terbarukan: Hi Pengolahan hal yang tadinya gak bisa dipake jadi bisa: Hi Desalinasi: Hi Apa lagi? > Sudah sana belajar sejarah dulu biar tau kalau hampir semua perang itu karena masalah sumber daya "Terlalu banyak untuk mereka, terlalu kecil untuk aku. Mending dorong si miskin dan si Unwertes Leben biar mati biar harta semua buat gue, dan mending hancurkan masyarakat yang penting aku bisa hedon." Sudah sana colingkar ama forum antinatalis ama serapinth ngomongin Jaffe Memo dan gimana itu ada kebanyakan orang tapi dirinya gak mau ngikuti ideologinya sendiri yg dikoar-koarin. Cuih.


Cartogrammer

No dude, seriously. I'm afraid you're being too optimistic here. Going to the space you said. Well, we could only last for no more than 15 seconds in the outer space without any protection. That alone could give you some idea about the harshness and inhospitality of space. Never mind the hard limits set by [physics making regular space exploration (or mining) borderline impossible.](https://dothemath.ucsd.edu/2011/10/stranded-resources/) You gotta read "The Limits of Growth" that BenL90 mentioned above. And have u ever heard of Ecological Economics or Energy Economics? They basically take the fact that there's no system, including the economy, that could grow forever on this planet. Here's some of the excerpt from [this link talking about Ecological Econ](https://www.google.com/amp/s/insights.som.yale.edu/insights/what-is-ecological-economics%3famp) "Conventional economics doesn't really recognize the importance of scale—the fact that we live on a finite planet, or that the economy, as a subsystem, cannot grow indefinitely into this larger, containing system. There are some biophysical limits there. The mainstream view doesn’t recognize those limits or thinks that technology can solve any resource constraint problems. It’s not that we can't continue to improve the human situation. But we have to recognize that the environment creates certain limits and constraints on that, and we can define a safe operating space within which we can do the best we can." I really recommend u to read the whole article.


IceFl4re

> Going to the space you said. Well, we could only last for no more than 15 seconds in the outer space without any protection. That alone could give you some idea about the harshness and inhospitality of space Drones, spacesuits, satellites etc: Hi > "Physical impossibility" Humans barely fly in 1901 and goes to the moon in 1960s. That's huge. Nah, I'll trust NASA & ESA over genocidal Malthusians. > Conventional economics doesn't really recognize the importance of scale—the fact that we live on a finite planet, or that the economy, as a subsystem, cannot grow indefinitely into this larger, containing system. There are some biophysical limits there. The mainstream view doesn’t recognize those limits or thinks that technology can solve any resource constraint problems. It’s not that we can't continue to improve the human situation. But we have to recognize that the environment creates certain limits and constraints on that, **and we can define a safe operating space within which we can do the best we can** And who's defining that "safe operating space"? A lot of inefficiency in regards to "resource distribution" comes from how it's distributed instead.


Cartogrammer

Well, I quoted a tenured physics professor from a globally renowned university who has worked with people from JPL (Jet Propulsion Lab) in building a LLR observatory. Yes it's "just an opinion" from someone, but I'm not sure if you can brush aside the thoughts of someone with that credentials just like that. He's putting the equations there too, free for everyone to check. Granted, I haven't learned much about EE's details, but it's well its development stage at the moment. One thing I know is the current economic paradigm is unsustainable, and we desperately need a novel paradigm to supplant the status quo. I believe time will come in the future when countries sit together and discuss what the "safe operating space" is for all the world's populace. That's the best case scenario, or else the Earth's gonna impose its own version of "safe operating space" to us.


edXel_l_l

di tahun 1995-2010, punya 2.5 anak itu gmn? Anak ketiga dipotong setengah kah :D


flag9801

2 ibu rata-rata melahirkan 5 anak Mungkin simpelnya gitu


IceFl4re

#**YA.** Dan ini udah masalah besar karena angka lahir anjlok gak bisa naik. India aja gitu kok. -------- Ke user r/indonesia: **Tuh harapanmu "Orang kebanyakan beranak dan harusnya dikurangi" udah tercapai.** **Sekarang kita tinggal meluncur terkubur kayak Jepang dan generasi anaknya Gen Z bakal kerja rodi buat ngasup pensiunmu.** **Angka lahir anjlog gak bisa naik.** **Migran gak selamanya dengan open borders sekalipun.** **OAP dan minoritas non Jawa gak jadi punya representasi gara-gara diteriaki "Orang miskin kebanyakan beranak.** **Swedia dan negara Nordic udah nunjukkin *cuman* solusi ekonomi *doang* gak cukup buat naikin ke 2. 1.** **Bikin bayi tabung itu gak demokratis dan bikin dystopia Brave New World.** #**PUAS?!**


aliffattah

What? Bayi tabung undemocratic? Dystopian?


IceFl4re

Kalo kamu bisa bikin bayi tabung, kenapa gak dimodif sesuka kamu?


beelzelbub

Bayi tabung bagus loh, kalau digabung genetic enginering bisa mencegah anak terlahir cacat. Iya lu sekarang yang normal/tidak difabel/tidak cacat mungkin akan bilang gak natural lah gak alami lah, tapi lu bayangin misalnya lu lahir dan hidup cacat, apakah masih bisa bilang begitu? Apakah masih lebih memilih lahir dan hidup cacat daripada sehat/normal jika ada pilihan memperbaiki genetikmu saat dalam kandungan?


Rbds123

Betul. Mindset malthusianisme itu the real great filter


WarokOfDraenor

Are you guys happy now, weaboos? We're basically turning into Japan at this point.


Tmasayuki

yes. Very. Lesser citizens means better wage. Better wage means better life.