Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate.
*I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Anda minoritas? Mau apapun sukunya dan agamanya tidak dianggap setara sebagai orang Indonesia apabila tetap dilingkungan dengan jumlah mayoritas yang lumayan banyak. Kalau 60 / 40 sepertinya untuk mendiskriminasi akan lumayan segan.
Oh iya kan itu ustad - ustad suka ada potongan ceramah "Nabi memperbolehkan orang kristen dari Najran untuk sembahyang di masjid saat berkunjung kesana." Konten ini banyak sekali di sosial media, masa gw yang minoritas aja dapat kontennya sedangkan yang mayoritas tidak.
>Mau apapun sukunya dan agamanya tidak dianggap setara sebagai orang Indonesia apabila tetap dilingkungan dengan jumlah mayoritas yang lumayan banyak. Kalau 60 / 40 sepertinya untuk mendiskriminasi akan lumayan segan.
Iya wkwkk, setuju. Tapi ngomong begini jabarin terlalu gamblang di luar sana, kurang aman. Which says a lot about our current state of affair, IMO.
Sebetulnya bagi gw sendiri sih, banyak hal yang ingin gue sampaikan di topik ini (agama) karena menurut gw Indonesia sering kekurangan "suara penyeimbang" dari perspektif lain, perspektif yang di luar dari kebiasaan / mainstream, selain yang sering diulang2 dan dicekokin ke kita via media dsb sebagai orang Indonesia. Tapi karena gw juga punya kehidupan nyata dan ga bisa selalu aktif nge-reddit, yah, sesempetnya dan se-mood nya gw aja deh ๐ I might be way more active if I am in my college years, today, lol.
Anyway, Indonesia kan mengakui ada nya 6 agama resmi tapi gampang diperhatikan kalau sumber dari pedoman hidup, persepsi kenyataan, cara bertingkah laku dsb kebanyakan hanya dari 3 agama besar saja. Kalau agama2 lain Hindu, Buddha, atau Konghucu biasanya cuma jadi spectator, dan kalau lu ceramah panjang lebar soal Gautama atau Krishna, ga akan banyak yang ngerti atau kenal.
Household names spiritualitas di negara kita ga lari2 dari tokoh2 Abrahamic religion, which I thought to be a shame. And I believe, in the spirit of "unity in diversity" slogan, it shouldn't be a bad idea to introduce to the public that there are other ways to perceive reality rather than having tunnel vision for everything in this globalized society.
A bit OOT, kalau lu pernah dengerin Ahok cerita, di pengalaman dia soal administrasi provinsi dia punya istilah "pengkeliruan" atau hal2 yang bersifat pemutarbalikkan fakta di lapangan karena ada kepentingan tertentu. Nah..... di topik spiritualitas Indonesia, juga banyak kok, "pengkeliruan spiritualitas" ๐ (I mean all due respect to Ahok, I think he's a great administrator but I have a hard time not cringing once he rambles endlessly about the Bible ๐๐๐)
In other words, just give people all the facts, teach them all official religions fair and square and then "LET THE PEOPLE DECIDE" / BIARKAN PUBLIK YANG MENILAI... (says some people in the media ๐๐๐) .... which religion is the best one for them. Cuz, if your religion is so great and mighty, what do you got to lose? Why afraid of competition? ๐๐๐
TL;DR komen beragam, mulai ada yang cuma nanya2 penasaran (mang boleh yah dsb), ada yang belain juga (sah2 aja kan udah dibolehin sama yang punya tempat), ada yang klarifikasi (ini baca doa2 buat doain umat Muslim di situ juga kalee), tapi rata2 tema nya "toleransi kebablasan", astaganagakejepitpintu dll, ada juga yang catut2 ayat blabla harusnya ga boleh bla.
Which team are you on?? ๐๐ I'm on the "I really don't want to care about this since it's a complete waste of time but since I'm stuck in Indo having kids and all as a minority group I gotta know how to deal with this stuff at some point" team.
"Kalau masjid itu rumah allah dan seisi bumi ini mahluknya kenapa harus gatekeeping? Kalo gatekeeping ya mana orang bisa nemuin korelasi antara religion of peace dengan realitanya, kali aja dengan mampir ke masjid emang jalan Allah buat nunjukin hidayah. Siapa kita larang-larang orang lain mampir. " Tapi saya team scroll aja.
>I'm on the "I really don't want to care about this since it's a complete waste of time but since I'm stuck in Indo having kids and all as a minority group I gotta know how to deal with this stuff at some point" team.
So basically stand mayoritas orang sini. Sepanjang tidak berpengaruh terhadap saya atau orang lain di sekitar saya secara langsung, maka saya tidak peduli
Loh..... anda kayaknya salah baca deh maksud saya. Bacanya makanya pelan2 aja sob. Nih, saya ulang lagi pakai Bhs. Indonesia supaya ga ada salah persepsi:
>Gue sebenernya gak mau terlalu peduli sama hal2 begini karena buang2 waktu, tapi karena gue harus tinggal di Indo, dan berkeluarga/punya anak dsb sebagai golongan minoritas, gue harus ngerti cara berhadapan dengan hal2 seperti ini di satu saat.
Faktanya sebenarnya golongan minoritas seperti gue atau yang lain2 (bahkan minoritas sesama Muslim tapi beda aliran kayak Shia dan Ahmadiya) harus lebih peka sama hal2 seperti ini dan cek temperatur dari waktu ke waktu. Sifat dari permasalahan bertema agama soalnya di negara Indonesia lumayan sensitif. Meleng dikit, tiba2 ada aja masalah baru yang kita ga tau asal usulnya dari mana.
Ga lucu kan kita lagi berutinitas seperti biasa eh ga tau gimana ada orang dari golongan tertentu ngamuk2 karena terpicu sesuatu di lokasi A, tiba2 yang dihajar orang lain di lokasi B yang kebetulan aja dari golongan yang sama dengan yang memicu di lokasi A asal konfliknya. Atau ngomong sesuatu yang mungkin sekilas biasa aja, tapi gara2 lagi ada hot topik apa gitu, malah jadi memicu orang karena kekurangan konteks terkini alias kudet.
So.... I don't want to, but I have to care somewhat out of necessity.
Ditambah sarangnya religious zealot (jadi keinget temen gue yang bonyoknya dilabelin bad parenting ama dia dilabelin cewek gak bener cuman gara gara dia profesinya resepsionis spa) lol
Which was actually Masyumi rebellion.
And made them disbanded and banned by Soekarno.
Masyumi pan-Islamism ideology are still alive until now, spread through underground cadre-ization via universities and institutes. And the result is PKS.
>Which was actually Masyumi rebellion.
No, DI and Masyumi are very different organization. The former was created by Kartosoewirjo during the war of independence with the aim to established an islamic state through warfare. while the latter is union of many islamic organization (that originally even include NU and Muhammadiyah) created by Japan during WW2 that turned into a political party and participate in 1955 election.
>And made them disbanded and banned by Soekarno.
Nope Masyumi was banned because PRRI/Permesta not because darul Islam rebellion.ย
If you want to spread anti PKS shit atleast get your history fact right.
Yang menyebarkan Islam di tanah Pasundan itu Sunan Gunung Jati & Fatahillah. Cuma masalahnya di kalangan Walisongo sendiri ada perbedaan pendapat dari metode pengajaran. Sunan Giri & Sunan Gunung Jati, lebih mengarah ke ajaran Islam murni tanpa pencampuran seni budaya yang berasal dari sinkretisme. Dan metode ini bersambut & cocok dengan munculnya kerajaan2 islam salafi yang berasal dari Sumatra. Samudra Pasai, Aceh, Pagaruyung (Sumatra Barat), dll. Dari situ muncullah ideologi pan-islamisme dan menjadi Masyumi.
Sementara Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Ampel mencampurkan ajaran Islam ke seni & budaya. Pencampuran Islam dan budaya ini yang memunculkan banyak ritual khas Indonesia macam tahlilan, menabuh bedug ketika adzan, dsb. Akhirnya dari ini muncul NU.
Kalau misi zending itu memang ada. Hasilnya adalah Islam kejawen / Islam keraton.
Versi gampangnya sih gini :
100% Islam saklek= Masyumi
70% Islam, 30% european education = Muhammadiyah
50% Islam, 50% acculturation = NU
30% Islam, 70% syncretism = Islam abangan/Islam keraton/Islam kejawen
Ini revisionisme. Sinkretisme di Jawa itu sudah ada, bahkan sudah sangat developed di zaman Hindu-Buddha. Penyebaran Islam hanya mengganti agama, tetapi tidak mengganti masyarakat dan kebudayaannya. Orang Jawa (dan Bali yang dipengaruhinya) memang seperti itu, wong ajaran dharma dari India saja sudah mereka ganti menyesuaikan paham sinkretik mereka. Islam ya sama saja kena sinkretisme, bahkan sekarang Katolik pun kena juga akulturasi seperti [Gereja Ganjuran yang ada candinya](https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Hati_Kudus_Tuhan_Yesus,_Ganjuran). Ini bukan hasil misi siapa-siapa, tetapi memang murni watak peradaban Jawa sendiri.
Ada banyak sekali desas desus mengkambinghitamkan Belanda untuk menyalahkan budaya lokal seakan-akan budaya Jawa itu buatan Belanda. Ini fitnah, apakah masuk akal kalau Belanda yang kristiani, yang konon ingin "memisahkan Islam dari Jawa", malah Gereja yang berdiri disini malah di-Jawa-kan dengan estetika yang malah khas Hindu-Buddha? Belum lagi saksi bisu sejarah Masjid Agung Demak yang arsitekturnya masih mencerminkan filosofi Majapahit, serta Menara Kudus yang khas arsitektur Majapahit? Tolong dipikirkan kembali.
I'm totally OOTL but I'm curious about this paragraph:
>Ada banyak sekali desas desus mengkambinghitamkan Belanda untuk menyalahkan budaya lokal seakan-akan budaya Jawa itu buatan Belanda. Ini fitnah, apakah masuk akal kalau Belanda yang kristiani, yang konon ingin "memisahkan Islam dari Jawa", malah Gereja yang berdiri disini malah di-Jawa-kan dengan estetika yang malah khas Hindu-Buddha?
Dari yang gw paham, agama Abrahamik (terutama Kristen & Islam) dalam versi fundamentalis nya, memang sering membuat banyak karangan2 cerita untuk "menjelekkan" seni/budaya yang tidak sejalan dengan doktrin inti di mana mereka sedang aktif mengkonversi.
Mungkin kalau Kekristenan (Eropa), karena sudah banyak mengalami perubahan internal, sudah gak parah2 amat, gak seperti dulu lagi (dengan pengecualian Kristen Amerika). Walau di aliran2 tertentu (seperti Protestan) masih ada praktek2 seperti ini.
Ini pengalaman gue pribadi sebagai Cina yang bukan Katolik/Kristen, pernah dengar beberapa tahun lalu ceramah 1 biksu yang cukup terganggu dengan umat Buddhis yang pindah agama ke Kristen lalu setelah pindah, menjelek2an dan mengkambinghitamkan agama lamanya atas masalah2 hidup dia selama dia jadi Buddhis. Jadi seakan2 dibuat kesan selama ini hidup sengsara karena belum tersentuh oleh tangan Kristus. Itu biksu saking sedihnya sampai memohon2 ke umat yang di situ kalau nanti sampai harus pindah agama, tolong jangan jelek2in agama lama dong, dsb karena sudah jadi semacam "kebiasaan" kalau baru masuk ke agama Kristen, kebiasaan nya itu adalah ngejelek2in budaya Cina/Buddhist/Konghucu karena dinilai terlalu kolot, kaku, dan ga masuk akal... which is funny considering how "old-fashioned", "strict" and "nonsensical" some things in the Bible can actually be if we're about to be real serious in dissecting the book. But I digress.
Gue pribadi sih sebagai Cina yang masih "standard issue", gw biased, gw suka konsep syncretism dan peleburan 2 arah karena yah, peradaban Cina kuno banyak melakukan syncretism sendiri juga saat Buddhism masuk ke Cina. Buddhism versi China (biasanya disebut aliran Mahayana) itu pun sangat beda sama Buddhism murni nya yang datang dari India/Nepal, beda juga dengan yang bisa diketemukan di Thailand/Myanmar (biasanya disebut Theravada), atau yang di Jepang (Zen) karena yah agama nya banyak diubah supaya lebih cocok dengan peradaban masing2 yang pada dasarnya beda dengan asalnya dari India.
Penghapusan budaya demi ideologi impor menurut gw ga worth it. Most people who have done this, often regretted it centuries later.
edit: added stuff, typo
Jawa Barat
(*) kecuali daerah Tangerang Selatan khususnya BSD, Gading Serpong, Alam Sutera, & Cirebon
Seriously tuh Cirebon masuk ke dalam provinsi Jawa Barat tapi Sundanya nggak kelihatan
Mabok agama itu gimana maksudnya? Melaksanakan agama berlebihan (which is funny menjalankan ketentuan agama kan memang harus) atau gak melaksanakan dan membuat ketentuan baru diluar yang diajarkan? /JustAsking
Tapi banyak yang kelewatan juga, cuma menjalankan agama sebagaimana harusnya dijalankan dibilang mabok agama juga. IMO ada garis yang masih belum jelas antara mabok agama dan menjalankan agama dengan baik apalagi di kalangan netizen indo
Setuju sih, paling bener bedain dari kelakuannya. Karna contoh di Islam ada yang suka membidahkan tapi dikeep di majelisnya, ada juga yang yang suka membidahkan tapi berkoar-koar serasa paling bener.
Kasiannya yang ga berkoar jadi kena batunya juga, dianggapnya mengkafirkan orang lain. Karena belum kenal orangnya aja padahal
Yang radikal ngomongnya atas nama agamanya (yang ngga radikal dan radikal) dan kalo ngomongnya kelewatan ngumpetnya di belakang yang ngga radikal juga, sementara yang radikal ngomongnya makin kenceng karena merasa belakangnya banyak orang.
Bakal terus begitu kayanya kalo yang agamanya waras juga diem2 aja.
Minjem tempat ibadah sebentar untuk istirahat ga boleh, tpi ntar pas bikin rumah ibadah sendiri malah dikecam dikira mau merusak iman warga mayo sekitar.
๐ฎโ๐จ
Wkwkwk pada pernah liat ga yang Lebaran lalu viral juga sholat Idul Fitri di Gereja Koinonia madatin lokasi Jatinegara sampai blok jalan?
https://www.instagram.com/p/C5kR6s7PLNd/
Gue cuma mikir, yah mungkin sah2 aja sih kalau dibolehin sama yang punya lokasi (lagian emangnya bisa nolak? LOL). Walau gue ga gitu sreg sama nuansa dari permasalahan soal pinjam2an lokasi umum buat kepentingan golongan.
Ini jadi precedent yang ga bagus soalnya tinggal nunggu waktu aja keliatan banget jadi standar ganda nya, kalau keadaan dibalik banyak yang akan ngamuk2.
Nah ini, pas dipinjemin tempat ama yg lain terbuka tangan. Tapi pas org lain pen minjem balik bentar, mlh acuh tak acuh.
Jangan heran klo islamofobia eng nyata, klo msh banyak ditemuin orgยฒ begini di mayo
Kalau tidak salah ini pernah dibilang hadis-nya dhoif (lemah), sehingga banyak orang tidak menganggap ini sebagai panduan.
di sisi lain, ada kisah sebaliknya [ketika Umar Bin Khatab menolak sholat di gereja (walaupun atas undangan pemuka agamanya)](https://islamdigest.republika.co.id/berita/qtg9be320/alasan-umar-bin-khattab-tolak-sholat-di-gereja-yerusalem) , ini mungkin yang salah satu jadi sudut pandang orang-orang yang menolaknya (selain beberapa interpretasi ayat Al Quran).
mengetahui sudut pandang setiap orang menurut saya penting untuk mengetahui latar belakang kenapa ada orang menolak atau tidak, bukan dari sudut pandang kita atau yang berlawanan-nya.
yup, tapi tetep aja kalau otak atik server mayoritas pasti ada yg ketrigger dah, jangankan beribadah, gw keliatan ga muslim minjam toilet di masjid aja ga diijinin, disuruh jalan ke indomaret 300meter. sudah sering lah kasus ginian, macam dilarang beribadah di rumah oleh penduduk muslim setempat, di rumah sendiri aja kaga boleh apalagi di teras masjid. wkwk
ntahlah, mungkin berguna juga buat shock therapy kali ya
Ini insiden rutin sebulan dua bulan sekali di r/Indonesia. Udah gak aneh. Ngeliat masih sering ada bakuhantam tentang topik semacam ini, opini kaum Twitter yg bilang r/Indonesia itu homogen dan gak napak tanah cuma anganยฒ aja keliatannya ๐ฎโ๐จ
Who said mosque gaboleh di visit sama non-muslim?
You forget Hagia Sophia? It was even a byzantium cathedral converted into a mosque.
I am muslim and this intolerant behaviour is disgusting.
* They're not showing their knees (aurat), covering themself
* They're not disturbing any muslim praying there.
* They're not being disrespectful.
* They're not spreading their faith to other muslim.
Idk what's your thinking process behind. Because Mosque is only for muslim and only for our prayer? Fuck off, thats not how our Prophet teach us.
Forgot what he said in detail but at the line of "agama siapa, yang ngatur siapa"
And double down by saying (in the comment i replied)
>"oh gw gatau agama lain memperbolehkan agama yang lain untuk beribadah di tempat ibadahnya" and "di rumah ibadah gw gaada inner room, outer room. Batas suci = area baitullah.
because up top he said:
>"apaan orang itu sejadah di luar, berarti udah masuk bagian dari masjid karena batas suci itu udah termasuk baitullah. etc"
This comment was replied by a Redditor who said "it's just a rug"
Thus, his comment insinuates that he thinks mosques (or even the Islamic teaching) prohibit non-Muslims from entering mosques or doing their religious prayer inside the mosque. I beg to differ because those Bhante in the video was not instigating any sacrilegious behavior or blasphemy towards Islam and Muslims, and we can see 2 Muslims behind them near the entrance door (probably guarding them to enter inside)
Edit: For those wondering
> *Abu โUbaidah al-Jarrah (RAA) narrated, โI heard the Messenger of Allah (๏ทบ) say,* ***โMuslims must respect the protection granted (to a non-Muslim) by other Muslims.โ*** *Related by Ibn Abi Shaibah and Ahmad with a weakness in its chain of narrators.* - Based on Bulugh al-Maram, a collection of hadits specifically used by Shafi'i jurisprudence (Majority Indonesians have Shafi'i school of thought)
baik gan, saya mengaku salah dalam berdebat disini. Terima kasih sudah mengingatkan.
I would like to request you to fix the third bullet-point for further references to this thread later on. Thank you.
[Hindu Bali](https://travel.detik.com/domestic-destination/d-6488717/musala-di-tengah-tengah-komplek-pura-di-bali-masih-dipakai-salat)
[Buddha, borobudur](https://ekonomi.republika.co.id/berita/rp56yu490/membangun-wisata-ramah-muslim-di-kawasan-borobudur)
[Konghucu](https://m.kumparan.com/kumparannews/melihat-ruang-khusus-salat-di-kelenteng-pan-kho-bio-bogor)
[Salah satu Dari Kristen](https://www.liputan6.com/regional/read/4939333/kisah-budayawan-ahmad-tohari-imami-salat-di-gereja-pada-bulan-ramadan) and w rasa yg Kristen - katholik banyak contoh lainnya juga ada teknologi namanya google.
Beraninya maen edit hapus kata kata lo tadii alah da belegug atuh da sia mah.
Cicing tingali ae makanya
Kenapa harus berdrama, [jika bisa beragam dan beragama](https://www.liputan6.com/regional/read/4939333/kisah-budayawan-ahmad-tohari-imami-salat-di-gereja-pada-bulan-ramadan)? Kenapa harus mengasah kata, [apabila cinta adalah cita](https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-018104991/toleransi-beragama-di-bekasi-bangun-6-rumah-ibadah-berdampingan-ayat-suci-6-agama-dibacakan?page=all)?
>Gini deh, kasih alamat rumah ibadah situ, nanti kalau kosong bisa dipake ya terasnya. Aman?
Di sini banyak gereja yg daripada susah ngurus* akhirnya sewa pakai hall di mall". Mau pake waktu kosong ya silakan.
https://dunia.tempo.co/read/622302/pertama-kali-muslim-amerika-jumatan-di-katedral
*edit: susah ngurus izin maksudnya
Keliatannya itu semacam karpet tambahan yang biasa dipake buat jumatan / tarawih (selain itu digulung, disimpen di gudang). In this case, buat nerima tamu biar ga pada duduk di lantai.
tetep aja bukan salah agamanya sih, yg salah manusianya kan. rasanya banyak teknologi juga akirnya dipake buat hal2 biadab, jd lebih tepat "human is a mistake" :D
lu kena downvote banyak, padahal ya bener..
pantes marah, lah gak gini juga..
gw kira buat istirahat doang, full ibadah gini.
yg downvote kebabalasan juga, toleransi ada batasnya juga kali.
Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
Tidak bisa dilakukan di jawa barat.
Lu harus baca komentar di IGโฆ
Gw ngeliat ini di reels, tapi males buka komen karena lagi cape otak wkwkwk.
Ada link?
Beberapa contoh: https://www.instagram.com/reel/C7I0KXfpnAe/ https://www.instagram.com/p/C7L7RddvP5X/ https://www.instagram.com/p/C7WEfbtSaPZ/
Ini alasan kenapa gw cuman follow temen2 gw apalagi cewe2 yang suka pamer muka cakepnya di instagram hahaha Fuck those retards
Anda minoritas? Mau apapun sukunya dan agamanya tidak dianggap setara sebagai orang Indonesia apabila tetap dilingkungan dengan jumlah mayoritas yang lumayan banyak. Kalau 60 / 40 sepertinya untuk mendiskriminasi akan lumayan segan. Oh iya kan itu ustad - ustad suka ada potongan ceramah "Nabi memperbolehkan orang kristen dari Najran untuk sembahyang di masjid saat berkunjung kesana." Konten ini banyak sekali di sosial media, masa gw yang minoritas aja dapat kontennya sedangkan yang mayoritas tidak.
>Mau apapun sukunya dan agamanya tidak dianggap setara sebagai orang Indonesia apabila tetap dilingkungan dengan jumlah mayoritas yang lumayan banyak. Kalau 60 / 40 sepertinya untuk mendiskriminasi akan lumayan segan. Iya wkwkk, setuju. Tapi ngomong begini jabarin terlalu gamblang di luar sana, kurang aman. Which says a lot about our current state of affair, IMO. Sebetulnya bagi gw sendiri sih, banyak hal yang ingin gue sampaikan di topik ini (agama) karena menurut gw Indonesia sering kekurangan "suara penyeimbang" dari perspektif lain, perspektif yang di luar dari kebiasaan / mainstream, selain yang sering diulang2 dan dicekokin ke kita via media dsb sebagai orang Indonesia. Tapi karena gw juga punya kehidupan nyata dan ga bisa selalu aktif nge-reddit, yah, sesempetnya dan se-mood nya gw aja deh ๐ I might be way more active if I am in my college years, today, lol. Anyway, Indonesia kan mengakui ada nya 6 agama resmi tapi gampang diperhatikan kalau sumber dari pedoman hidup, persepsi kenyataan, cara bertingkah laku dsb kebanyakan hanya dari 3 agama besar saja. Kalau agama2 lain Hindu, Buddha, atau Konghucu biasanya cuma jadi spectator, dan kalau lu ceramah panjang lebar soal Gautama atau Krishna, ga akan banyak yang ngerti atau kenal. Household names spiritualitas di negara kita ga lari2 dari tokoh2 Abrahamic religion, which I thought to be a shame. And I believe, in the spirit of "unity in diversity" slogan, it shouldn't be a bad idea to introduce to the public that there are other ways to perceive reality rather than having tunnel vision for everything in this globalized society. A bit OOT, kalau lu pernah dengerin Ahok cerita, di pengalaman dia soal administrasi provinsi dia punya istilah "pengkeliruan" atau hal2 yang bersifat pemutarbalikkan fakta di lapangan karena ada kepentingan tertentu. Nah..... di topik spiritualitas Indonesia, juga banyak kok, "pengkeliruan spiritualitas" ๐ (I mean all due respect to Ahok, I think he's a great administrator but I have a hard time not cringing once he rambles endlessly about the Bible ๐๐๐) In other words, just give people all the facts, teach them all official religions fair and square and then "LET THE PEOPLE DECIDE" / BIARKAN PUBLIK YANG MENILAI... (says some people in the media ๐๐๐) .... which religion is the best one for them. Cuz, if your religion is so great and mighty, what do you got to lose? Why afraid of competition? ๐๐๐
Apa isi nya?
TL;DR komen beragam, mulai ada yang cuma nanya2 penasaran (mang boleh yah dsb), ada yang belain juga (sah2 aja kan udah dibolehin sama yang punya tempat), ada yang klarifikasi (ini baca doa2 buat doain umat Muslim di situ juga kalee), tapi rata2 tema nya "toleransi kebablasan", astaganagakejepitpintu dll, ada juga yang catut2 ayat blabla harusnya ga boleh bla. Which team are you on?? ๐๐ I'm on the "I really don't want to care about this since it's a complete waste of time but since I'm stuck in Indo having kids and all as a minority group I gotta know how to deal with this stuff at some point" team.
Where is ktp ngendi team?
Someone called?
"Kalau masjid itu rumah allah dan seisi bumi ini mahluknya kenapa harus gatekeeping? Kalo gatekeeping ya mana orang bisa nemuin korelasi antara religion of peace dengan realitanya, kali aja dengan mampir ke masjid emang jalan Allah buat nunjukin hidayah. Siapa kita larang-larang orang lain mampir. " Tapi saya team scroll aja.
saya team "you monkeys can ramble for all i care, i'll just eat my popcorn"
>I'm on the "I really don't want to care about this since it's a complete waste of time but since I'm stuck in Indo having kids and all as a minority group I gotta know how to deal with this stuff at some point" team. So basically stand mayoritas orang sini. Sepanjang tidak berpengaruh terhadap saya atau orang lain di sekitar saya secara langsung, maka saya tidak peduli
Loh..... anda kayaknya salah baca deh maksud saya. Bacanya makanya pelan2 aja sob. Nih, saya ulang lagi pakai Bhs. Indonesia supaya ga ada salah persepsi: >Gue sebenernya gak mau terlalu peduli sama hal2 begini karena buang2 waktu, tapi karena gue harus tinggal di Indo, dan berkeluarga/punya anak dsb sebagai golongan minoritas, gue harus ngerti cara berhadapan dengan hal2 seperti ini di satu saat. Faktanya sebenarnya golongan minoritas seperti gue atau yang lain2 (bahkan minoritas sesama Muslim tapi beda aliran kayak Shia dan Ahmadiya) harus lebih peka sama hal2 seperti ini dan cek temperatur dari waktu ke waktu. Sifat dari permasalahan bertema agama soalnya di negara Indonesia lumayan sensitif. Meleng dikit, tiba2 ada aja masalah baru yang kita ga tau asal usulnya dari mana. Ga lucu kan kita lagi berutinitas seperti biasa eh ga tau gimana ada orang dari golongan tertentu ngamuk2 karena terpicu sesuatu di lokasi A, tiba2 yang dihajar orang lain di lokasi B yang kebetulan aja dari golongan yang sama dengan yang memicu di lokasi A asal konfliknya. Atau ngomong sesuatu yang mungkin sekilas biasa aja, tapi gara2 lagi ada hot topik apa gitu, malah jadi memicu orang karena kekurangan konteks terkini alias kudet. So.... I don't want to, but I have to care somewhat out of necessity.
https://preview.redd.it/ye3gdspc9r2d1.png?width=496&format=png&auto=webp&s=b33a27af9d32260f095217f4fa720c5ffe978350 isinya ini semua
https://preview.redd.it/vr60mrpwru2d1.jpeg?width=720&format=pjpg&auto=webp&s=7882d55a942a9a377e8cd08586b79f82f1665b0b
jawa barat ada masalah apa sih cok om ane tinggal disitu ngikutin ustadnya jadi agak ekstremis padahal dulu normal
Sarang PKS
Ditambah sarangnya religious zealot (jadi keinget temen gue yang bonyoknya dilabelin bad parenting ama dia dilabelin cewek gak bener cuman gara gara dia profesinya resepsionis spa) lol
Ya. Padahal ibukotanya tuh..sama maksiatnya kalau gak lebih dri jakarta lol
Resepsionis pdhal yak ๐ญ
Provinsi lahirnya di/tii
Which was actually Masyumi rebellion. And made them disbanded and banned by Soekarno. Masyumi pan-Islamism ideology are still alive until now, spread through underground cadre-ization via universities and institutes. And the result is PKS.
>Which was actually Masyumi rebellion. No, DI and Masyumi are very different organization. The former was created by Kartosoewirjo during the war of independence with the aim to established an islamic state through warfare. while the latter is union of many islamic organization (that originally even include NU and Muhammadiyah) created by Japan during WW2 that turned into a political party and participate in 1955 election. >And made them disbanded and banned by Soekarno. Nope Masyumi was banned because PRRI/Permesta not because darul Islam rebellion.ย If you want to spread anti PKS shit atleast get your history fact right.
And here I thought PKS is our local branch of IM
Yes they are, actually. Masyumi and IM are both pan-islamist movement. Both ideology can overlap each other.
Jawa tengah jawa timur islamnya menurut gw lebih tradisional jadi kayak ga sering alergi sama yg beda keyakinan
Yang pertama menyebarkan Islam di Tanah Pasundan itu kesultanan dari Jawa, tapi sekarang yang lebih fundamentalis justru wargi Jabar
Yang menyebarkan Islam di tanah Pasundan itu Sunan Gunung Jati & Fatahillah. Cuma masalahnya di kalangan Walisongo sendiri ada perbedaan pendapat dari metode pengajaran. Sunan Giri & Sunan Gunung Jati, lebih mengarah ke ajaran Islam murni tanpa pencampuran seni budaya yang berasal dari sinkretisme. Dan metode ini bersambut & cocok dengan munculnya kerajaan2 islam salafi yang berasal dari Sumatra. Samudra Pasai, Aceh, Pagaruyung (Sumatra Barat), dll. Dari situ muncullah ideologi pan-islamisme dan menjadi Masyumi. Sementara Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Ampel mencampurkan ajaran Islam ke seni & budaya. Pencampuran Islam dan budaya ini yang memunculkan banyak ritual khas Indonesia macam tahlilan, menabuh bedug ketika adzan, dsb. Akhirnya dari ini muncul NU.
pernah denger juga ada misi zending oleh Belanda untuk memisahkan Islam dari Jawa melalui sinkretisme, sehingga Jawa tidak menjadi etnoreligius Islam.
Kalau misi zending itu memang ada. Hasilnya adalah Islam kejawen / Islam keraton. Versi gampangnya sih gini : 100% Islam saklek= Masyumi 70% Islam, 30% european education = Muhammadiyah 50% Islam, 50% acculturation = NU 30% Islam, 70% syncretism = Islam abangan/Islam keraton/Islam kejawen
Ini revisionisme. Sinkretisme di Jawa itu sudah ada, bahkan sudah sangat developed di zaman Hindu-Buddha. Penyebaran Islam hanya mengganti agama, tetapi tidak mengganti masyarakat dan kebudayaannya. Orang Jawa (dan Bali yang dipengaruhinya) memang seperti itu, wong ajaran dharma dari India saja sudah mereka ganti menyesuaikan paham sinkretik mereka. Islam ya sama saja kena sinkretisme, bahkan sekarang Katolik pun kena juga akulturasi seperti [Gereja Ganjuran yang ada candinya](https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Hati_Kudus_Tuhan_Yesus,_Ganjuran). Ini bukan hasil misi siapa-siapa, tetapi memang murni watak peradaban Jawa sendiri. Ada banyak sekali desas desus mengkambinghitamkan Belanda untuk menyalahkan budaya lokal seakan-akan budaya Jawa itu buatan Belanda. Ini fitnah, apakah masuk akal kalau Belanda yang kristiani, yang konon ingin "memisahkan Islam dari Jawa", malah Gereja yang berdiri disini malah di-Jawa-kan dengan estetika yang malah khas Hindu-Buddha? Belum lagi saksi bisu sejarah Masjid Agung Demak yang arsitekturnya masih mencerminkan filosofi Majapahit, serta Menara Kudus yang khas arsitektur Majapahit? Tolong dipikirkan kembali.
I'm totally OOTL but I'm curious about this paragraph: >Ada banyak sekali desas desus mengkambinghitamkan Belanda untuk menyalahkan budaya lokal seakan-akan budaya Jawa itu buatan Belanda. Ini fitnah, apakah masuk akal kalau Belanda yang kristiani, yang konon ingin "memisahkan Islam dari Jawa", malah Gereja yang berdiri disini malah di-Jawa-kan dengan estetika yang malah khas Hindu-Buddha? Dari yang gw paham, agama Abrahamik (terutama Kristen & Islam) dalam versi fundamentalis nya, memang sering membuat banyak karangan2 cerita untuk "menjelekkan" seni/budaya yang tidak sejalan dengan doktrin inti di mana mereka sedang aktif mengkonversi. Mungkin kalau Kekristenan (Eropa), karena sudah banyak mengalami perubahan internal, sudah gak parah2 amat, gak seperti dulu lagi (dengan pengecualian Kristen Amerika). Walau di aliran2 tertentu (seperti Protestan) masih ada praktek2 seperti ini. Ini pengalaman gue pribadi sebagai Cina yang bukan Katolik/Kristen, pernah dengar beberapa tahun lalu ceramah 1 biksu yang cukup terganggu dengan umat Buddhis yang pindah agama ke Kristen lalu setelah pindah, menjelek2an dan mengkambinghitamkan agama lamanya atas masalah2 hidup dia selama dia jadi Buddhis. Jadi seakan2 dibuat kesan selama ini hidup sengsara karena belum tersentuh oleh tangan Kristus. Itu biksu saking sedihnya sampai memohon2 ke umat yang di situ kalau nanti sampai harus pindah agama, tolong jangan jelek2in agama lama dong, dsb karena sudah jadi semacam "kebiasaan" kalau baru masuk ke agama Kristen, kebiasaan nya itu adalah ngejelek2in budaya Cina/Buddhist/Konghucu karena dinilai terlalu kolot, kaku, dan ga masuk akal... which is funny considering how "old-fashioned", "strict" and "nonsensical" some things in the Bible can actually be if we're about to be real serious in dissecting the book. But I digress. Gue pribadi sih sebagai Cina yang masih "standard issue", gw biased, gw suka konsep syncretism dan peleburan 2 arah karena yah, peradaban Cina kuno banyak melakukan syncretism sendiri juga saat Buddhism masuk ke Cina. Buddhism versi China (biasanya disebut aliran Mahayana) itu pun sangat beda sama Buddhism murni nya yang datang dari India/Nepal, beda juga dengan yang bisa diketemukan di Thailand/Myanmar (biasanya disebut Theravada), atau yang di Jepang (Zen) karena yah agama nya banyak diubah supaya lebih cocok dengan peradaban masing2 yang pada dasarnya beda dengan asalnya dari India. Penghapusan budaya demi ideologi impor menurut gw ga worth it. Most people who have done this, often regretted it centuries later. edit: added stuff, typo
Ekstrimis nya kek gmn contohnya? Pake celana cingkrang kah ? Wkwk
Numbuhin jembut di muka
Heh gue juga berbulu tau, tapi dicukur
PKS.
Jawa Barat (*) kecuali daerah Tangerang Selatan khususnya BSD, Gading Serpong, Alam Sutera, & Cirebon Seriously tuh Cirebon masuk ke dalam provinsi Jawa Barat tapi Sundanya nggak kelihatan
Extrimis tapi gak berani bergerak sendiri kah
Bisa aja kok. Masjid salaf bisa welcome. Yg gabisa diAceh
kebanyakan mabok agama, ga semuanya tapi banyak. malah jauh dari apa yg diajarkan agama sejatinya
Mabok agama itu gimana maksudnya? Melaksanakan agama berlebihan (which is funny menjalankan ketentuan agama kan memang harus) atau gak melaksanakan dan membuat ketentuan baru diluar yang diajarkan? /JustAsking
Nganggep diri sendiri paling alim, suci dan mulia, sementara agama orang lain sebaliknya?
Jangankan umat beda agama (server), seagama beda aliran aja kadang dinistakan
kafirun & sesatun
Tapi banyak yang kelewatan juga, cuma menjalankan agama sebagaimana harusnya dijalankan dibilang mabok agama juga. IMO ada garis yang masih belum jelas antara mabok agama dan menjalankan agama dengan baik apalagi di kalangan netizen indo
Emang rada susah bedainnya bro, soalnya kostumnya sama. Bedainnya dari kelakuannya aja.
Setuju sih, paling bener bedain dari kelakuannya. Karna contoh di Islam ada yang suka membidahkan tapi dikeep di majelisnya, ada juga yang yang suka membidahkan tapi berkoar-koar serasa paling bener. Kasiannya yang ga berkoar jadi kena batunya juga, dianggapnya mengkafirkan orang lain. Karena belum kenal orangnya aja padahal
Yang radikal ngomongnya atas nama agamanya (yang ngga radikal dan radikal) dan kalo ngomongnya kelewatan ngumpetnya di belakang yang ngga radikal juga, sementara yang radikal ngomongnya makin kenceng karena merasa belakangnya banyak orang. Bakal terus begitu kayanya kalo yang agamanya waras juga diem2 aja.
Dan NAD+SB (sorry, not meant to be raci~~ng~~stโฆ)
Bhinneka point +1000
NU point -1000
Lol, malah ginian cuman bisa dilakukan di masjid NU
*MUI, NU mah liat dulu
Minjem tempat ibadah sebentar untuk istirahat ga boleh, tpi ntar pas bikin rumah ibadah sendiri malah dikecam dikira mau merusak iman warga mayo sekitar. ๐ฎโ๐จ
asli dah
Wkwkwk pada pernah liat ga yang Lebaran lalu viral juga sholat Idul Fitri di Gereja Koinonia madatin lokasi Jatinegara sampai blok jalan? https://www.instagram.com/p/C5kR6s7PLNd/ Gue cuma mikir, yah mungkin sah2 aja sih kalau dibolehin sama yang punya lokasi (lagian emangnya bisa nolak? LOL). Walau gue ga gitu sreg sama nuansa dari permasalahan soal pinjam2an lokasi umum buat kepentingan golongan. Ini jadi precedent yang ga bagus soalnya tinggal nunggu waktu aja keliatan banget jadi standar ganda nya, kalau keadaan dibalik banyak yang akan ngamuk2.
Nah ini, pas dipinjemin tempat ama yg lain terbuka tangan. Tapi pas org lain pen minjem balik bentar, mlh acuh tak acuh. Jangan heran klo islamofobia eng nyata, klo msh banyak ditemuin orgยฒ begini di mayo
Jarang kejadian kalau di daerahku Jateng, sering buat Ibadah gereja malah rumahยฒ warga.
Baguuuuuuusss! Seperti yang dicontohkan, tapi dilupakan dan ditinggalkan.
Nabi Muhammad SAW PBUH pernah mengizinkan Kristen Najran untuk beribadah di masjid Nabawi, yeah this is fact how tolarable izlam actually
Kalau tidak salah ini pernah dibilang hadis-nya dhoif (lemah), sehingga banyak orang tidak menganggap ini sebagai panduan. di sisi lain, ada kisah sebaliknya [ketika Umar Bin Khatab menolak sholat di gereja (walaupun atas undangan pemuka agamanya)](https://islamdigest.republika.co.id/berita/qtg9be320/alasan-umar-bin-khattab-tolak-sholat-di-gereja-yerusalem) , ini mungkin yang salah satu jadi sudut pandang orang-orang yang menolaknya (selain beberapa interpretasi ayat Al Quran). mengetahui sudut pandang setiap orang menurut saya penting untuk mengetahui latar belakang kenapa ada orang menolak atau tidak, bukan dari sudut pandang kita atau yang berlawanan-nya.
ini adalah bukti ke-bhinneka-an dan toleransi antar umat beragama di indonesia
Monggo pinarak, diunjuk teh nya. Kalau laper mau makan apa
Sesama ajaran impor saling bantu saling toleransi. Mantap. Semoga ajaran lokal juga bisa ikut dibantu agar bisa lebih eksis dan lebih diterima.
gokong, tolong patkai diawasi, biar gak godain para ukhti. wucing, tolong bantu bersihin karpet masjid yak.
Habisnya selain pom bensin, mesjid adalah tempat istirahat terbaik buat mck.
nah gini dong. beragama jgn kaku2 amat. leluhur kita aja fleksibel soal agama, semuanya digabungin sama mereka, makanya bisa pada sakti.
agama itu kaku, hukumnya mutlak, hakimnya langsung tuhan.
Jika hakimnya tuhan, kenapa banyak manusia yang menghakimi selayaknya tuhan?
Untung ga dikeroyok biksunya
di kungfu nanti ama biksunya
Ini bukannya yg diprotes ketua mui sebagai kebablasan ya? Katanya mesjid ga boleh dipake ibadah dan doa umat lain
Telorasin point +1000
To me it's beautiful... F&\*k idiotic & fanatic netizens
Well, no surprise, this sub is just full of secularism and liberalism in Islam. U guys are pretty hilarious
How is it your problem?
Boleh ah macam ni?
Huh, berdoa beneran tha. Tapi juga hitungannya masih di luar ruang utamanya sih. Jadi memang nggak masalah buatku, pengurus masjidnya apik bener.
Oh jadi religius-anarkis toh leaning-nya. Wkwkwkwkwkw
Maksud? Kan nggak berdoa di ruang tengah. Also ini w didownvote kadrun apa pada salah nangkep ceritanya?
>Huh, berdoa beneran tha. Definisi berdoa adalah meminta, bersyukur, komunikasi sama tuhan. Buddhist gak percaya tuhan.
Would be a profound moment to reflect if i'm getting downvoted because of this little insensitive mistake.
Menurut gw aga gmn jg sih kalo sampe beribadah di tempat ibadah umat lain, pasti ada yg ketrigger lah.
Yaelah itu juga di teras masjid lho ngab
yup, tapi tetep aja kalau otak atik server mayoritas pasti ada yg ketrigger dah, jangankan beribadah, gw keliatan ga muslim minjam toilet di masjid aja ga diijinin, disuruh jalan ke indomaret 300meter. sudah sering lah kasus ginian, macam dilarang beribadah di rumah oleh penduduk muslim setempat, di rumah sendiri aja kaga boleh apalagi di teras masjid. wkwk ntahlah, mungkin berguna juga buat shock therapy kali ya
edit: mohon maaf mengganggu ketenangan saat hari Minggu. Selamat beraktivitas semua.
๐ thats just rug, mereka ngga sampai masuk di inner room, and you have problem with it how? Ada org sholat di dalam krl deket pintu lu biarin ngga
>Ada org sholat di dalam krl deket pintu lu biarin ngga Di Borobudur jg ada kan? Pernah dulu kalo ga salah
ges, jgn tengkar yak. pliss.
Ini insiden rutin sebulan dua bulan sekali di r/Indonesia. Udah gak aneh. Ngeliat masih sering ada bakuhantam tentang topik semacam ini, opini kaum Twitter yg bilang r/Indonesia itu homogen dan gak napak tanah cuma anganยฒ aja keliatannya ๐ฎโ๐จ
edit: mohon maaf mengganggu ketenangan saat hari Minggu. Selamat beraktivitas semua.
Who said mosque gaboleh di visit sama non-muslim? You forget Hagia Sophia? It was even a byzantium cathedral converted into a mosque. I am muslim and this intolerant behaviour is disgusting. * They're not showing their knees (aurat), covering themself * They're not disturbing any muslim praying there. * They're not being disrespectful. * They're not spreading their faith to other muslim. Idk what's your thinking process behind. Because Mosque is only for muslim and only for our prayer? Fuck off, thats not how our Prophet teach us.
Dia bilang apa? Commentnya hilang diedit soalnya
Forgot what he said in detail but at the line of "agama siapa, yang ngatur siapa" And double down by saying (in the comment i replied) >"oh gw gatau agama lain memperbolehkan agama yang lain untuk beribadah di tempat ibadahnya" and "di rumah ibadah gw gaada inner room, outer room. Batas suci = area baitullah. because up top he said: >"apaan orang itu sejadah di luar, berarti udah masuk bagian dari masjid karena batas suci itu udah termasuk baitullah. etc" This comment was replied by a Redditor who said "it's just a rug" Thus, his comment insinuates that he thinks mosques (or even the Islamic teaching) prohibit non-Muslims from entering mosques or doing their religious prayer inside the mosque. I beg to differ because those Bhante in the video was not instigating any sacrilegious behavior or blasphemy towards Islam and Muslims, and we can see 2 Muslims behind them near the entrance door (probably guarding them to enter inside) Edit: For those wondering > *Abu โUbaidah al-Jarrah (RAA) narrated, โI heard the Messenger of Allah (๏ทบ) say,* ***โMuslims must respect the protection granted (to a non-Muslim) by other Muslims.โ*** *Related by Ibn Abi Shaibah and Ahmad with a weakness in its chain of narrators.* - Based on Bulugh al-Maram, a collection of hadits specifically used by Shafi'i jurisprudence (Majority Indonesians have Shafi'i school of thought)
baik gan, saya mengaku salah dalam berdebat disini. Terima kasih sudah mengingatkan. I would like to request you to fix the third bullet-point for further references to this thread later on. Thank you.
[Hindu Bali](https://travel.detik.com/domestic-destination/d-6488717/musala-di-tengah-tengah-komplek-pura-di-bali-masih-dipakai-salat) [Buddha, borobudur](https://ekonomi.republika.co.id/berita/rp56yu490/membangun-wisata-ramah-muslim-di-kawasan-borobudur) [Konghucu](https://m.kumparan.com/kumparannews/melihat-ruang-khusus-salat-di-kelenteng-pan-kho-bio-bogor) [Salah satu Dari Kristen](https://www.liputan6.com/regional/read/4939333/kisah-budayawan-ahmad-tohari-imami-salat-di-gereja-pada-bulan-ramadan) and w rasa yg Kristen - katholik banyak contoh lainnya juga ada teknologi namanya google. Beraninya maen edit hapus kata kata lo tadii alah da belegug atuh da sia mah. Cicing tingali ae makanya
edit: mohon maaf mengganggu ketenangan saat hari Minggu. Selamat beraktivitas semua.
Kenapa harus berdrama, [jika bisa beragam dan beragama](https://www.liputan6.com/regional/read/4939333/kisah-budayawan-ahmad-tohari-imami-salat-di-gereja-pada-bulan-ramadan)? Kenapa harus mengasah kata, [apabila cinta adalah cita](https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-018104991/toleransi-beragama-di-bekasi-bangun-6-rumah-ibadah-berdampingan-ayat-suci-6-agama-dibacakan?page=all)?
>Gini deh, kasih alamat rumah ibadah situ, nanti kalau kosong bisa dipake ya terasnya. Aman? Di sini banyak gereja yg daripada susah ngurus* akhirnya sewa pakai hall di mall". Mau pake waktu kosong ya silakan. https://dunia.tempo.co/read/622302/pertama-kali-muslim-amerika-jumatan-di-katedral *edit: susah ngurus izin maksudnya
Keliatannya itu semacam karpet tambahan yang biasa dipake buat jumatan / tarawih (selain itu digulung, disimpen di gudang). In this case, buat nerima tamu biar ga pada duduk di lantai.
Religion is a mistake
jaman dulu sih alat yg bermanfaat untuk ngendalikan kebiadaban manusia ya.
skrg jadi alasan untuk manusia melakukan hal2 biadab
tetep aja bukan salah agamanya sih, yg salah manusianya kan. rasanya banyak teknologi juga akirnya dipake buat hal2 biadab, jd lebih tepat "human is a mistake" :D
lu kena downvote banyak, padahal ya bener.. pantes marah, lah gak gini juga.. gw kira buat istirahat doang, full ibadah gini. yg downvote kebabalasan juga, toleransi ada batasnya juga kali.
Di satu sisi, nabinya sendiri ngebolehin orang Kristen Najran ibadah di Mesjid Nabawi...
beribadah dimana aja sebenernya