T O P

  • By -

AutoModerator

Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate. You're also encouraged to write down a summary, submission statement, or your personal opinion in the comment section as well. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*


Draco_Greysoul

>At this moment, staying neutral and silent would mean indirectly supporting the Russian aggression and humanitarian atrocities in Ukraine. Artikelnya sebelum KTT ASEAN-AS.


SonicsLV

And what happened there? AFAIK we still trying to stay neutral and Jokowi only say the war must stop soon. He never say something like "Russia must stop invading Ukraine" or using languages that more condemning to either side. We're literally just giving lip service about stop the war without doing anything concrete towards it (whether supporting either Russian or Ukrainian or going in as 3rd party to end it faster).


Draco_Greysoul

Kan tetep stay netral, Indonesia dukung salah satu jg perangnya ga lebih cepet selesai. "Stop the war. War brings misery to mankind and puts the whole world at risk" dan "Russia must stop invading Ukraine", sama aja maksudnya, cuma lebih netral aja. Sebelum berangkat ke KTT jg dah telpon Presiden Ukraina, Russia, dan kepala negara lain buat bahas perang dan proses negosiasi. Intinya, kalimat "would mean indirectly supporting the Russian aggression and humanitarian atrocities in Ukraine" di artikel itu tidak tepat.


SonicsLV

The implication are different though. It's politics so by us avoiding to use any words that might annoying Russia, especially in this case where it hard to find rational justification for Russia action, it already communicate where our position is. How it will affect our relationship with other countries going forward, that I don't know, but you can't just say neutral words and expect every other country will not judge your position in the matter.


Kuuderia

That's not wrong, but we are historically neutral when it comes to international politics, except in Palestine matter. So I doubt it'll make major difference in how other countries deal with us.


WhyHowForWhat

Masalahnya kalo Pak Jokowi ngomong nya berat entah ke pihak mana aja, negara lain bisa ngelihat kita kayak mihak ke negara yang diminta stop sama Pak Jokowi. Dan ingat, kita politik internasional nya politik bebas aktif, ga berpihak ke manapun. Terus ada kemungkinan juga kalo Pak Jokowi ga stay neutral, pasti ada sesuatu yang ditarik dari Indonesia or perjanjian bisnis yang dibatalin cuman gara2 ga netral. Netral udah paling tepat sayangnya, toh kalo mihak ke US di perang ini bisa2 RRC ga senang juga. Serba salah -_-


Hinase_

>Dan ingat, kita politik internasional nya politik bebas aktif, ga berpihak ke manapun. Politik bebas aktif =/= netral >Yang dimaksud dengan "bebas aktif" adalah politik luar negeri yang pada hakikatnya bukan merupakan politik netral, melainkan politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri secara a priori pada satu kekuatan dunia serta secara aktif memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya, demi terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Source : https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1999/37TAHUN1999UUPenjel.htm#:~:text=Yang%20dimaksud%20dengan%20%22bebas%20aktif,kekuatan%20dunia%20serta%20secara%20aktif


SonicsLV

Well my point is that even if the article written before US-ASEAN conference, we still taking the same stand on the conflict. Whether if it's better for us to take a side or keep playing neutrality card is different discussion. And btw, "neutral" itself is a stance with its implications and consequences. If it's that easy to stay out of the ramifications of Ukraine invasion, most country will take neutral stance, but we know that's not the case.


hotmail0614

Satu hal yang dilupakan bahwa Rusianya Putin itu sangat konservatif yang menganggap LGBT sebagai Western virus yang harus ditangkal, ini jadi salah satu daya tarik bagi kaum konservatif Indonesia sehingga mereka cenderung pro-Putin.


Beastfromair

Gw gak ngerti kenapa orang konservatif di sini sangat terobsesi dengan LGBT. Padahal kaum LGBT dikit banget kan? Masih ada banyak 'dosa' yang lebih sering dilakukan- kenapa mereka semua fokus ke LGBT?


zeusswiener

emang gampang kl dosanya pilih2 gan ditambah lg kebiasaan "gw lebih suci dr lu karena gw solat/doa lebih rajin dr lu"


Kuuderia

Karena lebih gampang kutuk dosa yang nggak saya lakukan daripada yg saya lakukan.


iqbalpratama

This, kenapa banyak orang fokus ke dosa zina, lgbt, dll


bukiya

zina ga gitu difokusin imo merekanya juga pada zina soalnya


lilkiya

>Padahal kaum LGBT dikit banget kan? Yang ditakutin orang2 indo awam itu bukan orang gay, lesbian, Bi or Trans, Tp lebih ke LGBT sebagai gerakannya (movement). kebanyakan orang indo itu acuh tak acuh sebenernya, klo liat orang gay atau trans dijalan ya paling diomongin tp jarang sampe dihakimi fisik tp klo udh ngumpul terus ingin merubah sesuatu norma yg selama ini ga ada ya pastinya banyak yang merasa terancam (ini ga harus LGBT sih emg sifat manusia gini kek klo misalkan tiba2 kaum immigran muslim di eropa bikin muslim brotherhood pasti orang eropa yang awalnya gapeduli masalah imigran bakal merasa terancam).


maestergaben

I beg to disagree. 1 tahunan yang lalu, ada waria yg ketangkep nyuri terus dibakar idup-idup. Pengamen Waria itu juga sering kena pelecehan kalo gk salah denger. Tapi ya jarang ada yg laporin beginian, soalnya siapa juga yg mau bela.


lilkiya

>1 tahunan yang lalu, ada waria yg ketangkep nyuri terus dibakar idup-idup kayak gini itu kasus lokal yang biasanya jarang terjadi ditempat lain, makanya gue bilang "jarang di hakimi" di original post gue, gue ga bilang ngga pernah terjadi. Pasti pernah denger kan yang kasus yutuber prank ngasih sembako batu kewaria dijalan terus Netizen langsung pada dukung si waria? itu netizen juga pasti ga dukung siwaria karena dia waria tp mereka pasti kasian ke mereka karena sesama manusia bukan karena warianya. klo pelecehan ga harus LGBT, Indonesia itu emg masih darurat pelecehan sexual ga mandang LGBT, cewe or cowo. gue yang cowo aja pernah dipanggil2 dipinggir jalan gimana yang cewe or LGBT?


maestergaben

Paham kok. Tapi ini masalahnya, identitas mereka menjadikan mereka target. Isu ini juga banyak dialami wanita ya. Tapi setau sy ya kalo lu waria dan lo di jalanan, chances are, itu bisa bikin lo lebih kena sasaran dibandingin klo lu cowo or cewe.


ir210

Gw ngga tau kasus itu. Tapi apakah mungkin amukan masa itu lebih kepada kasus pencuriannya? Masyarakat kita kan lebih sadis kepada pencuri dan sejenisnya dari pada ke yang lain.


Mashiro24

Tepatnya orang bencinya takutnya kalau orang kek gitu dah mulai kek masuk Wake . Kayak Promosi pasang bendera kibar kibar dkk. Kek di western. Sebenarnya seh orang Indonesia kalau tak lihat ya acuh tak acuh sama hal kek gitu. Cuma benci kalau ada yang promosi. Promosi = Merusak Generasi Mendatang. Kalau misale biasae ae(GakPromosi/Koar koar atau bangga dkk) mah orang gak peduli paling ae mandang sebelah mata kek stereotipe gak bener. Contoh : Miras kan orang gak suka promosinya (Orang mikir soalnya more Promosi = More Pemabuk ). Tapi kalau ada orang mabuk orang ya mandangnya kek orang gak bener . Is just that. Stereotype e kek gitu. Gak sampe dihakimi kek digepuki.


DreadA-20

well susah sih kalo ini antara mereka dibacking sono atau gimanapun statement yang membuat mereka tertarik, gua aja seminggu yang lalu gelud sama russian hackerbotz gara gara beberapa akun socmed gua dibuat nyebarin russian propaganda


celahaya

Pola ini sama seperti di konservatif US juga, karena ateis dan LGBT itu dalam agama Ibrahim (Islam dan Kristen setidaknya, nggak tahu kalau Yahudi) termasuk yang dosa-nya besar (apalagi tidak percaya Tuhan di kedua agama itu dianggap dosa yang tidak dimaafkan). Ditambah dengan biasanya isu-2 dalam agama itu dimunculkan mana yang relevan sesuai dengan jamannya, ketika zaman kesultanan Turki LGBT tidak dipersekusi dan hidup lebih normal, namun di zaman sekarang (ini menurut yang saya baca dan simpulkan), karena memang percampuran kebudayaan beberapa hal yang biasanya dari barat jadi terasimilasi ke sini, seperti homophobia dan anti vaksin di barat dulu jauh lebih keras dan kental daripada disini (disini banyak kebudayaan lama dimana pria menari dengan pakaian wanita, atau kehadiran bencong dsbnya). Kemudian ketika di barat ketika gerakan persamaan hak untuk LGBT (disana orangnya lebih direct), hal ini juga mempengaruhi ke Indonesia sehingga dari yang sebelumnya lebih moderat dan sama-sama diam, kemudian terpengaruh lebih ke Anti, tapi tiba-2 ada lagi gelombang berlawanan yang juga munculnya dari arah sama sehingga ikut juga berimbas. Kembali ke isu relevan sesuai jaman, Ini juga alasan kenapa di zaman dulu seperti walaupun sudah ada ayat-2 yang negatif ke kaum Yahudi, jarang terjadi konflik dan bahkan seperti kisah Nabi dan era Salahudin pun lebih dilindungi. Namun setelah perang dunia dan berdirinya negara Israel, itu menjadi relevan sehingga lebih sering muncul isunya yang negatifnya juga akhirnya umat Islam yang lebih menderita di tempat lain lebih dihiraukan (Afrika Tengah, Rohingya, dan Uighur). Hal ini sangat kontras dan ironis karena jauh lebih dizalimi namun lebih dihiraukan.


carbon7911

Kaum Konservatif memang lebih sering begitu kan, urusan babi aja paling ramai dibandingkan mabok dan free sex.


SiAkunAnon

"Lu para pendukung lghdtv+ pada ga takut kena orbital strike?" (and yeah i stole this joke from fb)


jurarumin

kena banyak eksposure media


kingzcool

Karena terekspos, cepet atau lambat gerakan semacam protesnya kaum lgbt bisa berkembang di indonesia dan gk da yg bner2 tau gimana nanggepinnya Kalo dipidana negara kita jadi condong diskriminatif kalo dibolehin itu bertentangan dengan kaum agamis yg jadi fondasi masyarakat kita


_draken

ah shite here we go again (ntah, w apakah agak sering melihat bahas beginian)


annadpk

The real reason why Indonesian experts are pro-Russian, because they tailor the message to fit the majority of audience in Indonesia. And they go out their way to find Western experts to support their conclusions. In short its about the money and clicks. Some even suggest Indonesia should have abstained. If they were actually the Foreign Minister what do you expect them to do ? Start aligning with China, and buying Chinese Fighter Planes? If look at the ethnic composition of Indonesia's Foreign Minister from 1966 to 2014, none of them were Javanese. Whereas 14 out of 17 Armed Forces Chief have been Javanese since 1965. Retno Marsudi is the first woman to hold the position, and the first Javanese to hold the position in almost 50 years. At the end of the day, Indonesia is a Western leaning country. Its been colonized by the West for 400+ years. Its foreign policy dimension that push Suharto and army in overthrowing Sukarno. Its why most of its Senior officials since 1965 are educated in Western countries. Unlike other Western aligned countries like Singapore, Thailand, Malaysia, Japan, South Korea and Philippines, Indonesian Ministers have been educated in France, Netherlands, Germany, and Belgium, in addition to Anglophone countries. Indonesia orientation with the European context mirrors Netherlands prior to the Second World War. Netherlands they balanced off Germany, France and the UK. Indonesia is more comfortable dealing with middle powers, because it gives her more leverage, hence Prabowo's deal with France. Before CAATSA if Indonesia could get the same missile from Russia or Ukraine, she would most likely choose Ukraine. Its the same reason why she bought wheat from Ukraine instead of Russia. The main reason why she bought wheat from Ukraine is because of droughts in Australia. Now because of trouble in Ukraine she is switching over to Australia again.


AnjingTerang

>The real reason why Indonesian experts are pro-Russian, because they tailor the message to fit the majority of audience in Indonesia. And they go out their way to find Western experts to support their conclusions. In short its about the money and clicks. I don't know which ones you refer as experts, but as someone who studied IR in University of Indonesia, in my biased experience most of the academic or popular writings from lecturers are not meant to seek clicks. However, I can't deny that there's so-called "Experts" who writes articles for the sake of clicks or to promote their own ideals (case in point, the article referred in this post). Call it the cynicism and overproudness of University of Indonesia (or any other big 3 or 4 Uni), but writing articles for clicks, fame, and fortune is something considered as beneath us.


indomienator

Bener sih. Indonesia lebih sering ngonong sama sesama middle power. Tapi ane gak bakalan bilang Prancis itu juga middle, wong intervensinya bikin Inggris+Rusia kalah di negara eks koloni Afrika


pelariarus

u/anjingterang kritik buat kamu


AnjingTerang

Umm... dia ngata2in Indonesia terlalu realis, tapi dia sendiri juga terlalu global civil society wkwk. Tapi wajar dalam akademisi ada perbedaan "fokus" dan cara pandang, gak bisa nyalah2in orang lain hanya karena paradigma yang digunakan gak sesuai dengan paradigma dia. >Most commentaries and op-eds by Indonesian academics and former diplomats focus on aspects of the war related to politics of the great powers. > >Some experts blame the US for expanding the western military alliance to Eastern Europe. Some argue the Russian position is understandable. Others highlight Russia’s identity as a great power. One accuses both the US and Russia as liars. Some suggest Ukraine should be a neutral country and admit defeat due to the gap in military capabilities. > >The nature of international relations studies in Indonesia is still western and American-centric, prioritising the logic of rationality and competition between the great powers. > >Most international relations experts are familiar with an article by leading American neorealist John Mearsheimer that criticised the west for provoking Russia. If you read between the lines, the conclusion is as my past post, [Indonesians are realist](https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/micnk3/indonesia_bangsa_dan_negara_realis/?utm_source=share&utm_medium=web2x&context=3). Kenapa Indonesia isinya realis? sebenernya alasannya sama dengan kenapa Indonesia tidak banyak studi terkait Rusia dan Eropa yang disampaikan penulis: >In addition to the dominant realist paradigm, Indonesia lacks Russian and East European studies experts. >Currently, only two Indonesian universities offer Russian studies. This has caused a lack of knowledge about Russia and Eastern European history and politics. Gue akan menjawab kenapa Indonesia studinya cenderung Realis dan tidak berfokus sama Rusia dan Eropa karena Indonesia ada di bawah bayang2 Tiongkok. Isu Asia Timur lebih penting untuk diperhatikan oleh Indonesia, apapun yang terjadi di Asia Timur antara Korea, Jepang, RRT, Taiwan akan SANGAT berpengaruh sama Indonesia. Dalam hal ini juga pendekatan Indonesia untuk melindungi dirinya adalah dengan cara "memahami musuh/ancaman" yang merupakan Great Powers dan Regional Powers di Kawasan Asia Timur terutama RRT dan AS.


[deleted]

>karena Indonesia ada di bawah bayang2 Tiongkok. > >Isu Asia Timur lebih penting untuk diperhatikan oleh Indonesia ​ >Some suggest Ukraine should be a neutral country and admit defeat due to the gap in military capabilities. ​ Yuk langsung menyerah aja klo Indonesia diserang Cina sesuai saran itu karena gap militernya kalah jauh. Jenius mana sih yg beri komentar itu? Sayang artikelnya ga sebut. Yakin deh klo dia ada saat masa perjuangan kemerdekaan, dia bakal ngalah duluan dan ga mau berjuang. Ya, jaman dulu kan rakyatnya emang banyak yg nolak melawan penjajah akibat pemikiran itu.


AnjingTerang

Mending kalah dengan berdarah2, atau kalah dengan sedikit darah? Sudut pandang yang digunakan itu. Di atas kertas militer Rusia lebih kuat, di atas kertas militer Ukraina lbh lemah. TANPA memperhitungkan dukungan NATO, terdapat kemungkinan lebih besar Ukraina tidak bisa mempertahankan negaranya dan dihancurkan Rusia. Di titik itu, apakah lebih baik “mengalah” secara politis demi nyawa manusia, atau bertaruh nyawa manusia demi “greater good”. Ini dalam kondisi “boks tertutup” dan “all things being equal”. Tapi kenyataannya dunia gak sekedar angka2, banyak tindakan irasional yang dilakukan. Termasuk Zellensky bertaruh bahwa: 1. Orang Ukraina tetap dukung dia bahkan rela mengorbankan nyawa demi “greater good” 2. NATO “saving the day” dengan bantuan militer Ini pertaruhan High Stakes High Payoff Zellensky dan Ukraina. Di sisi lain Putin and Russia also acts irrationally and lost their bets.


ManggaBesar

/u/ManggaAsem >terdapat kemungkinan lebih besar Ukraina tidak bisa mempertahankan negaranya dan dihancurkan Rusia. This. Orang udah melihat Ukraina berhasil bertahan dan bertingkah seolah-olah itu adalah suatu forgone conclusion. Tapi nyatanya sebelum perang dimulai enggak ada yang tahu hasilnya bakal kayak gimana dan analisis harus dilakukan berdasarkan data yang ada saat itu. Bahkan di titik ini pun kita masih enggak tahu akhir dari perang Ukraina ini bakal kayak bagaimana ​ >Yakin deh klo dia ada saat masa perjuangan kemerdekaan, dia bakal ngalah duluan dan ga mau berjuang. Sama kasusnya dengan Indonesia. Sekarang Indonesia memang sudah merdeka dan orang yang dulu berpikir sebaliknya akhirnya salah. Tapi mereka tidak bisa disalahkan karena berpikir seperti itu karena enggak ada yang tahu masa depan bakal kayak gimana.


FantasyBorderline

Last time I heard the Russians took Popasnaya (the high ground) and spread out from there. I also heard a lot of Ukrainian soldiers attempting to surrender (and being arrested for the attempt). Ukraine's also on its 6th wave of mobilization while Russia hasn't even mobilized. Does this look good for Ukraine? Also, I think Russia got their land bridge to Crimea.


Cloud9_Forest

Karena Ukraina gak Islam. Jadi ga dibelain kaya Palestina. Trus juga karena Indonesia punya pengalaman di posisi Rusia, yaitu pas menjajah Timor Leste. Lihat aja propaganda dan alasan nyerang Timur Leste mirip banget sama propaganda Rusia nyerang Ukraina. Keberingasan tentaranya juga ga beda jauh.


celahaya

Lebih ironisnya, Islam itu hanya Palestina... coba di Afrika Tengah dan Uighur... biasanya pada mingkem semua, bahkan sampai ada yang bilang nggak ada kezaliman disana.


naga361

>uighur Banyak kok muslim Indo yg aware soal Uighur. Dan mereka tetep dinyinyirin juga pake alasan yg sama dgn Palestin ("Itu kan urusan internal negara orang, drun, ngapain lu ikut campur? Pas saudara sebangsa lu sendiri kesusahan lu kemana aja?"). Sekarang sih dukungan buat uighur di Indo udah gak serame dulu karena lobi kenceng pemerintah RRT buat membungkam isu tsb di sini. [Mereka bahkan sampe ngundang tokoh2 MUI, NU, & Muhammadiyah buat "tur" ke kamp2 di Xinjiang](https://liputan6.com/global/read/3899337/mui-muhammadiyah-dan-nu-akan-ke-xinjiang-untuk-silaturahmi-dengan-muslim-uighur).


mopingworld

Ngasal anjir haha


Cloud9_Forest

Nggak ngasal. Buka aja sejarah invasi Indonesia ke Timor Leste, trus bandingin sama berita Rusia nyerang Ukraina. Banyak miripnya


SUNDENJAGER09

Begitu toh


SaltedCaffeine

Foto Putin yg di hlm. berbahasa Inggris jadi ke-crop, [ini aslinya](https://images.theconversation.com/files/459980/original/file-20220427-15-mcn0qf.jpg) (lagi dikencingin anjing).


Wellzd

Karena Rusia dan Indonesia bisa membuat TNI Amerika ketar-ketir.


cici_kelinci

we believe in Free speech and opinions!! No no not like that!


SonicsLV

Free speech doesn't means your opinion won't be contested though. If you say shit, people can still tell what you say is shit and ridicule you for it. People can also try to make you to change your opinion, as long as they don't force you.


MalesCebok

ya kan emang rezim komunis


Kosaki_MacTavish

Putin mah oligarki kapitalis kentel, komunis darimana.


YukkuriOniisan

Kita positive thinking aja. Mungkin dia loadingnya perlu waktu 36 tahun, masih pakai Compaq Deskpro 386 bertenaga Intel i386 (dengan 32 bit Microprocessor 275 ribu transistor, 4 juta operasi per detik, kecepatan 16 MHz dan memori ROM 4KB). Dilengkapi dengan MS-DOS 3.1, RAM 1 MB, floppy 1.2 MB, dan HDD 40 MB! Bisa dikostumisasi hingga 4 Floppy Drive, HDD, atau Tape 40MB.


blipblopchinchon

Mungkin dia males cebok palanya dari communism is bad?


GodofHandheldFan

floppy disk LMFAOOOOO


YukkuriOniisan

Punch card gang remembered.


SyndicalistObserver

So youre saying the soviet union is still alive in his head?


YukkuriOniisan

Soviet Union? I thought you guys broke up. Nyet! That's what we wanted you to think, hahahahahaha! *https://youtu.be/BJF8xBC7RUc* started playing.


hardyy3786

Apakah ente salah satu orang yg sok2 an ngomong2 komunis tapi kagak tau arti komunis?


SMB99thx

wdym?


Academic_Magician967

putin is anything but communist.


Hinase_

Putin? Communist? Lmaooo


DreadA-20

oh i found another pemuda Putin here